Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem melalui program Desa Berdaya. Program ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi desa berdasarkan potensi lokal yang dimiliki.
Salah satu mitra yang berperan penting dalam program ini adalah Santiri Foundation. Lembaga swadaya masyarakat ini akan meluncurkan program Wise Smart Agriculture pada 24 September di wilayah adat Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Program pertanian cerdas ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat desa.
Dalam audiensi dengan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur NTB pada Jumat (12/9), Santiri Foundation juga diminta untuk memperkuat data terkait adat, budaya, dan ketahanan pangan di kawasan Bayan. Data ini akan menjadi dasar dalam penguatan kebijakan serta perlindungan tradisi lokal.
Selain program pertanian, Santiri Foundation melalui dukungan dari Rainforest Trust juga berencana mengembangkan kawasan konservasi di NTB dengan melibatkan masyarakat adat. Pemprov NTB mendukung inisiatif ini karena sejalan dengan misi Desa Berdaya untuk menciptakan desa yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.
Desa Berdaya merupakan salah satu prioritas Pemprov NTB yang berfokus pada pembangunan inklusif. Melalui pendekatan kolaboratif, desa-desa di NTB difasilitasi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam, mengembangkan ekonomi kreatif, serta melestarikan kearifan lokal.
Dengan dukungan dari mitra seperti Santiri Foundation, Pemprov NTB optimistis bahwa Desa Berdaya akan menjadi penggerak utama dalam pengurangan kemiskinan ekstrem serta menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan hidup.



 
							



