Oleh: Rasuane Noor
Wartamataram.com – Tumbuhan Binahong dengan nama ilmiah Basella alba, Linn merupakan kelompok dari family Basellaceae, banyak dikenal sebagian besar masyarakat Indonesia. Tumbuhan yang banyak sekali manfaat ini sering ditemukan ditanam di sekitaran pekarang rumah, bahkan tumbuh liar. Tumbuhan ini sangat tumbuh subur di Indonesia.
Di masyarakat Indonesia dikenal 2 jenis binahong yaitu dengan nama ilmiah : Anredera cordifolia dan Basella alba, Linn. Ciri khas tumbuhan binahong ini dengan khas merambat. Dengan bentuk daun love dengan ujung meruncing. Untuk jenis Basella alba, Linn memiliki ciri daun love lebar bagian bawah, daun kemerahan, dan juga buah merah keunguan. Bagian batang dan belakang daun warna ungu gelap, buah seukuran biji jagung yang bergerombol, jika matang berwarna ungu.
Binahong banyak dikonsumsi sebagai tanaman obat yang dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Selain untuk pengobatan langsung, Binahong bisa juga dijadikan lalapan mentah, atau sebagai campuran telur dadar dengan mengirisnya tipis-tipis seperti daun bawang. Di banyak negara, Binahong bisa juga dibuat sebagai masakan yang lezat, atau direbus dan diminum air rebusannya, hingga sebagai campuran untuk membuat membuat jus.
Binahong mempunyai banyak manfaat untuk meyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat diantaranya Anti-radang, analgesik (penurun panas), anti-piretik (pereda nyeri), anti-hiperlipidimik.
Penelitian Abou Zeid dan rekan-rekannya, yang dimuat dalam Bulletin of The National Research Centre, Kairo, tahun 2007 menyimpulkan bahwa Binahong memiliki manfaat dalam mempercepat penyembuhan luka dan memacu dalam perbentukan jaringan yang baru.
Kandungan yang terdapat pada binahong: Alkaloid, berperan sebagai antioksidan yang mendukung regenerasi sel dan membasmi radikal bebas. Flavanoid merupakan komponen utama yang memegang peranan besar dalam penyembuhan. Saponin, berperan memacu pembentukan kolagen, sejenis protein yang berperan dalam penyembuhan luka, dan minyak asiri, berperan dalam melancarkan proses metabolisme.
Buah binahong menghasilkan warna ungu kehitaman yang menandakan ada kandungan antosianin, pigmen golongan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa yang biasanya ada pada buah-buahan, senyawa ini tergolong senyawa yang larut pada air dan menhasilkan warna merah, violet, dan biru.
Antosisnin merupakan sub-type senyawa organik dari keluarga flavonoid dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar yaitu polifenol. Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak ditemukan adalah pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan delfinidin.
Tanaman buah binahong yang sudah matang akan berwarna keunguan dan bila dihaluskan akan mengeluarkan cairan yang berwarna merah keunguan. Buah tanaman ini dapat digunakan sebagai pewarna alami alternatif dalam pengamatan jaringan tumbuhan. Pewarna alami sangat bermanfaat dalam menggantikan pewarna sinetetik yang memiliki efek negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Buah binahong jika sudah matang berwarna ungu, air pada buah sangat pekat jika terkena kulit langsung dapat menempel seperti terkena tinta. Ekstrak dari buahnya akan berwarna merah-keunguan. Dari warna buah ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam mengamati jaringan dan sel tumbuhan. Hasil penelitian Agustina dan tim tahun 2022 ternyata buah binahong mewarnai jelas jaringan saat pengamatan menggunakan mikroskop cahaya.
Hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan sebagai media pembelajaran biologi di sekolah SMP dan SMA pada materi Biologi sel dan Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, khususnya sebagai petunjuk praktikum sehingga dapat mempermudah kegiatan praktikum dalam pengamatan sel dan jaringan.
Menyadari pentingnya pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum, terutama praktikum sitologi, histologi dan mikroteknik serta penggunaan pewarna pada praktikum yang dilakukan di SMP dan SMA masih dibatasi dengan menggunakan pewarna sintetis.
Zat pewarna sintetik ini selain harganya mahal, juga mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk lingkungan dan kesehatan. Pewarna alami dapat dijadikan pewarna alternatif yang baik untuk lingkungan.
Potensi lokal yang ada di alam sekitar pada umumnya belum banyak dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber belajar biologi. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan praktikum biologi berbasis etnobiologi sebagai upaya pelestarian budaya lokal termasuk tumbuhan pewarna alami.
Banyak potensi tumbuhan di sekitar kita yang bisa dijadikan sebagai pewarna alternatif alami. Spesies tumbuhan berpotensi sebagai pewarna alami.
Pemanfaatan bahan pewarna alami yang murah dengan tingkat ketertarikan yang sangat tinggi untuk menekan adanya kendala pengeluaran biaya dalam proses pengamatan jaringan tumbuhan dan meminimalir terjadinya bahaya menggunakan bahan pewarna kimia dalam jangka waktu panjang.
Bahan pewarna alternatif yang mudah diperoleh, murah, dan yang bisa digunakan adalah pewarna dari alam.
Pewarna dari alam dapat diperoleh dari proses ekstraksi bagian tanaman seperti bunga dan daun yang dapat digunakan sebagai pewarna alternatif dalam pengamatan preparat jaringan tanaman. Proses pengamatan sel atau jaringan pada tumbuhan memerlukan proses pewarnaan untuk memudahkan pengamatan.
Buah binahong selain kaya akan manfaat dalam pengobatan dan kesehatan ternyata buahnya dapat diekstrak sebagai pewarna alami untuk mengamati sel dan jaringan, sehingga penggunaan pewarna kimia yang saat ini digunakan dapat dikurangi bahkan digantikan dengan baik. (*)
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Doktor Biologi – UGM