counter hit make

Perhelatan WSBK Mandalika Dilihat Dari Sudut Pandang Sosiologis

Sirkuit Mandalika Lombok kembali bersiap menggelar perhelatan akbar Word SuperBike atau di kenal dengan istilah WSBK. WSBK merupakan ajang balap sepeda motor bertaraf internasional  berbasis motor pabrikan yang dimodifikasi. Pegelaran WSBK tahun 2023 yang dimukai sejak tanggl 3-5 Maret 2023 ini merupakan kali kedua yang akan  digelar  di pulau eksotis Lombok, Nusa Tenggara Barat. Setelah sebelumnya di perhelatan pertama yang digelar bulan November tahun lalu, WSBK Mandalika terbilang sukses dalam menyelenggarakan ajang sepeda motor dunia tersebut. Tak tanggung-tanggung, pencapain jumlah penonton tercatat sebanyak 51.629 yang berkunjung selama 3 hari, angka tersebut melampaui target yang diperkirakan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang menargetkan 50 ribu orang awalnya.

Berkaca pada statistik mentereng tahun lalu, tentunya dalam penyelenggaraan WSBK tahun ini, pihak penyelenggara akan berupaya untuk meningkatkan pencapaian-pencapaian yang lebih baik lagi. Terlebih ajang WSBK ini merupakan salah satu event yang menjadi target peningkatan kunjungan wisatawan Dinas Pariwisata Lombok Tengah yang menargetkan setidaknya 75 ribu, angka yang terbilang realistis mengingat WSBK merupakan ajang bertaraf dunia dan di dukung oleh panorama keindahan alam pulau Lombok yang sudah diakui dunia akan keindahannya. Bahkan banyak dari pembalap-pembalap dunia, selain tujuannya berkunjung untuk menjajal sirkuit Mandalika, namun juga menjadikannya sebagai ajang liburan bersama para keluarga.

Berdasarkan fakta-fakta mengenai perhelatan WSBK di Sirkuit Mandalika di atas, menarik untuk dilihat dari pandang Sosiologis dalam menjaga sistem sosial, yaitu teori struktural Fungsional yang dikemukakan oleh Talcot Parson yang terdiri dari empat konsep familiar dengan sebutan AGIL yang harus dimiliki oleh suatu sistem atau struktur. Keempat konsep tersebut yaitu Adaptasi (Adaptation), Pencapaian tujuan (Goal Attainment), Integrasi (Integration), dsn pemeliharaan pola (Latency).

  1. Adaptation adalah dimana suatu sistem atau struktur sosial harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekiatar serta menyesuaikan lingkungan tersebut dengan kebutuhannya. Dalam situasi seperti ini para wisatawan mancanegara harus bisa beradaptasi di pulau Lombok dari segi cuaca, budaya-budaya yang ditemukan selama berada di pulau Lombok pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
  2. Goal Attainment Merupakan sebuah sistem atau struktur sosial harus mampu mendefinisikan dan meraih tujuan utamanya. Berdasarkan hal tersebut jika dikaitkan dengan fakta-fakta di atas, beberapa struktur sosial berupaya untuk mencapai tujuan dari terselenggaranya ajang WSBK ini, Mulai dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkenalkan keindahan alam beserta kebudayaan-kebudayaan khas Lombok, para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Lombok sembari menonton ajang WSBK, para pembalap yang ingin menaklukkan sirkuit Mandalika untuk menjadi juara, sampai pada pada pedagang-pedagang UMKM yang berupaya memasarkan produk dan barang untuk dijual di sekitaran sirkuit Mandalika.
  3. Integrasi adalah suatu sistem atau struktur sosial harus bisa mengatur antar hubungan yang komponennya dan harus bisa mengelola antar hubungan ketiga fungsi lainnya (adaptation, goal attainment, latency), sehingga akan menciptakan suatu hubungan persatuan yang harmonis antar komponen. Dalam hal ini semua pihak yang terlibat dalam ajang WSBK bersatu padu, bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain demi tercapainya perhelatan WSBK yang sukses Mulai dari Pemerintah pusat, pemerintah daerah, MGPA, pelaku UMKM, para riders beserta kru.
  4. Latency adalah suatu sistem atau struktur sosial harus mampu memelihara, memperbaiki dan melengkapi baik motivasi kepada individu ataupun tatanan kebudayaan. Merujuk pada teori tersebut pihak pihak yang terkait dengan pegelaran WSBK tahun ini berupaya memelihara keteraturan sosial masyarakat yang terlibat, serta mempu untuk memperbaiki hal-hal yang sekiranya kurang maksimal pada perhelatan pada seri pertama pada tahun lalu untuk bisa dimaksimalkan pada tahun ini.

Tentunya semua pihak akan selalu berpikir optimis dalam keberhasilan ajang sepeda motor bertaraf International di pulau Lombok ini. Indonesia sebagai salah satu tuan rumah yang di tunjuk harus mampu memaksimalkan peluang ini dalam hal pelaksanaannya sekaligus mempromosikan kekayaan-kekayaan budaya Indonesia yang begitu besarnya  dan kekayaan alam Indonesia yang sangat indahnya untuk dapat dikenal dan dinikmati oleh para wisatawan dari berbagai negara sehingga akan meningkatkan pendapatan negara nantinya. Keberhasilan dari pelaksanaannya akan menciptakan sebuah keteraturan sosial apabila keempat komponen konsep teori Agil dari Talcot Parson dapat di laksanakan dengan baik.