Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya untuk memastikan kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat tetap terjaga. Wakil Pimpinan Bulog NTB, Rizal P. Sukmaadijaya, menegaskan bahwa beras yang keluar dari gudang telah melalui proses pengendalian kualitas yang ketat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai isu beras lama atau rusak.
“Setiap penyaluran beras dari gudang Bulog diawali dengan pemeriksaan kualitas dan kuantitas oleh petugas survei kami. Apabila di lapangan ditemukan beras Bulog yang tidak sesuai, kami siap untuk melakukan penggantian langsung,” tegas Rizal.
Rizal menambahkan bahwa Bulog NTB terus berupaya meningkatkan standar penyimpanan dan pengolahan beras dengan melakukan peremajaan mesin penggilingan di beberapa lokasi, termasuk Lombok Timur dan Sumbawa. Langkah ini bertujuan untuk menjaga agar kualitas hasil giling tetap segar dan berkualitas tinggi.
“Kami juga memberikan edukasi kepada mitra penggilingan padi agar selalu menjaga standar mutu. Dengan mesin giling modern dan pengawasan rutin, masyarakat bisa merasa lebih tenang karena kualitas beras Bulog benar-benar terjamin,” tambahnya.
Rizal menjelaskan bahwa standar penyimpanan beras Bulog berlangsung sekitar enam hingga delapan bulan, dengan perawatan rutin seperti fumigasi dan penyemprotan setiap bulan untuk menjaga kualitas beras hingga siap disalurkan.
“Kami fleksibel dalam menyalurkan beras dan hanya menyalurkan beras yang memenuhi standar,” ujar Rizal. Dengan pengawasan yang ketat ini, Rizal memastikan stok beras Bulog NTB aman dan berkualitas, siap memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai program penyaluran.
Image Source: Suara NTB