Beberapa hari lalu, Ki Anom Al-Aziz mengadakan perjalanan ke Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat untuk bertemu dan berbincang langsung dengan Muhammad Ramdhanu alias Danu. Kala itu, dia bertanya, saat malam pembunuhan, Danu berada di mana?
Dilansir dari kanal Youtube resminya, Ki Anom mengatakan, pertemuannya dengan Danu didampingi kepala desa atau Kades setempat, Indra Zaenal Imam. Namun, saat proses tanya-jawab, dia tak boleh merekam gambar maupun suara. Meski demikian, dia bersumpah atas nama Tuhan, keterangan mengenai Danu 100 persen benar.
Ki Anom berkisah, obrolan antara dia dan Danu berjalan santai dan melibatkan banyak perasaan. Kala itu, keduanya ditemani rokok dan secangkir teh hangat.
“Di situ Danu menceritakan apa yang terjadi saat kejadian Subang ini, Demi Allah Demi Rasulullah karena ada saksinya, Pak Kades. Kita bicara dari hati ke hati sambil merokok dan minum teh,” ujar Ki Anom, dikutip Hops, Rabu 20 Oktober 2021.
Saat hari makin malam, Danu makin terbuka terhadap Ki Anom. Bahkan, dia menyampaikan keterangan yang selama ini belum pernah disampaikan ke publik maupun polisi, yakni posisinya saat malam kejadian.
Menariknya, tepat di jam-jam Tuti-Amel terbunuh, Danu sempat melintas di depan TKP untuk membeli makanan di luar.
“Entah kebenaran atau kebohongan, dia bersumpah di hadapan Pak Kades, dia mengatakan jam 2.55 pagi (di malam kejadian) itu di keluar rumah.”
“Danu dengan sejujurnya mengatakan ingin membeli nasi goreng karena lapar. Tapi karena tutup, dia memutar balikan motor ke dekat TKP,” terangnya.
Ki Anom pastikan Danu lihat pembunuhnya
Pada kesempatan yang sama, Danu juga menyampaikan ke Ki Anom, dirinya melihat dua sosok yang diduga merupakan pembunuh Tuti dan Amel. Sebab, keduanya berada di TKP di jam-jam mereka terbunuh.
“Dia mengatakan dengan jujur, ada sosok wanita dan laki-laki, dia dengan jelas melihat kedua sosok tersebut,” tuturnya.
Menurut keterangan Danu, dua sosok mencurigakan tersebut masih terbilang muda, yakni berusia 25 tahunan. Ki Anom berharap, kesaksian Danu tersebut mempermudah polisi menemukan siapa pelakunya.
“Dia melihat perempuan dan laki-laki umur 25 tahunan, itu menurut keterangan Danu. Mudah-mudahan ini bisa menjadi saksi kunci untuk membedah dan membuka ya,” urainya.
Sayangnya, kata Ki Anom, saat itu Danu tak mencurigai dua sosok tersebut. Itulah mengapa, dia kemudian langsung kembali ke rumah dan bermain gim di ponsel hingga pagi. Namun, tak lama setelahnya, dia mendapat kabar, bahwa Tuti dan Amel sudah tewas terbunuh.
“Karena mungkin Danu saking polosnya ya,” kata dia.
Artikel dari Hops.ID
