Universitas Pendidikan Mandalika menginisiasi pengenalan teknologi pertanian cerdas melalui program pengabdian masyarakat di Desa Jurit, Lombok Timur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian cabai dan memperkuat pengelolaan pascapanen dengan teknologi berkelanjutan.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi konsep pertanian pintar dan pentingnya efisiensi dalam pengolahan hasil pertanian. Selanjutnya, dilakukan pelatihan dan pendampingan penggunaan Smart Nethouse dengan sistem irigasi otomatis dan Dome Solar Dryer untuk pengeringan benih dan limbah cabai. Teknologi ini memungkinkan kontrol iklim mikro pada lahan cabai, menghasilkan bubuk cabai kering berkualitas tinggi.
Akbar Juliansyah, ketua tim pengabdian, menegaskan bahwa teknologi ini dirancang untuk mengatasi tantangan petani dalam menjaga kualitas produksi. Ia menyatakan, “Dengan Smart Nethouse, efisiensi penggunaan air meningkat dan risiko gagal panen berkurang. Dome Solar Dryer memastikan pengeringan cabai lebih higienis dan cepat, sesuai standar. Teknologi ini memberikan solusi nyata bagi petani untuk meningkatkan daya saing produk mereka.”
Herman Sopian, perwakilan kelompok tani Desa Jurit, menyambut baik inovasi ini. “Sebelumnya, kami kesulitan menjaga kualitas benih dan mengolah limbah cabai. Dengan pendampingan dari Universitas Pendidikan Mandalika, kami kini dapat menghasilkan benih lebih baik dan memanfaatkan limbah menjadi bubuk cabai bernilai jual,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB. Perwakilan BRIDA menyatakan, “Program ini sejalan dengan arah riset daerah untuk memanfaatkan teknologi tepat guna di sektor pertanian. Kami mendukung inisiatif ini agar dapat diperluas dan menjadi model bagi daerah lain.”
Hasil dari kegiatan ini meliputi penerapan teknologi Smart Nethouse dan Dome Solar Dryer, peningkatan keterampilan petani dalam mengoperasikan teknologi, serta pemanfaatan limbah cabai menjadi produk bernilai. Program ini juga menghasilkan publikasi ilmiah, rekognisi mahasiswa, dokumentasi video, dan peluang Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas cabai, memperluas peluang usaha berbasis limbah pertanian, serta memperkuat daya saing petani Desa Jurit. Kegiatan ini didukung oleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kemendikti Saintek 2025.