Sumbawa Barat, Warta Mataram – Corona Virus Disease (Covid-19) yang biasa dikenal dengan virus corona memang tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, sampai detik ini kasusnya belum berhenti dan melumpuhkan segala sektor, salah satunya sektor yang sangat terdampak adalah sektor perekonomian.
World Health Organization (WHO) akhirnya menetapkan status corona virus sebagai pandemi di Jenewa dan Swiss pada hari Rabu malam, tanggal (11/03/2020).
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa Barat tidak tinggal diam melihat kondisi ini. HMI terus melakukan sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan virus covid-19, salah satunya di Panti Asuhan Baitinurjannah. Selasa (10/08)
Dalam keterangannya, Teddy Agusdiansyah, selaku Ketua Umum HMI Cabang Sumbawa Barat menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakakukan, mengingat masih ada yang belum mengerti betul akan bahaya virus covid-19 dan salah satunya yang butuh sentuhan adalah panti Asuhan yang berada di Sumbawa Barat.
“Dalam kegitan sosial kali ini, kami menggandeng Kodim 1628 yang diwakili oleh babinsa, KOHATI cabang Sumbawa Barat, dan seluruh komisariat kampus Universitas Cordova,” beber Teddy.

Ketua Umum Korps HMI-WATI (KOHATI) cabang Sumbawa Barat, Eka Febriawati, menambahkan bahwa dalam menjelaskan tentang bahaya virus covid -19 sekaligus pencegahannya ini butuh cara khusus, terlebih kepada adek-adek Panti Asuhan.
“Kami ikut menerjunkan anggota perempuan kami karena butuh pola khusus agar adek-adek kami ini tetap ceria dalam menerima ilmu yang kita berikan. Kami berharap kunjungan kami ini dapat menambah wawasan mereka dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,“ harap Eka.
Dalam kesempatan yang sama, Fatmawati, selaku ketua Yayasan dan Panti Asuhan Baitinurjannah menyampaikan bahwa kehadiran adek-adek mahasiswa cukup membantu dari segi ilmu dan harapanya kedepan bukan hanya sosialisasi ini saja adek-adek mahasiswa ini datang, namun dapat berkunjung terus dengan program yang lain, sehingga menambah wawasan anak didiknya.
“Kami sangat senang mendapat kunjungan seperti ini. Ini terlihat dari anak-anak yang riang dan termotivasi. Pintu kami terbuka 24 jam untuk siapapun, termasuk mahasiswa-mahasiswi ini,” pungkas Fatma. Jurnalis (RAWM)