Sekolah Rakyat di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini menghadapi tantangan kekurangan guru mata pelajaran, yang berpotensi mengganggu proses belajar-mengajar. Kepala Sentra Paramita Mataram, Arif Rohman, menyatakan bahwa rekrutmen guru sedang berlangsung untuk mengatasi masalah tersebut.
Arif menjelaskan bahwa beberapa guru yang sebelumnya ditempatkan memilih mundur karena alasan pribadi. “Hal seperti ini lumrah terjadi. Meski ada yang mengundurkan diri, proses pengadaan guru pengganti tetap akan dilakukan. Begitu ada kekosongan, langsung kita carikan lagi,” ungkapnya pada Jumat (22/8/2025).
Untuk mengisi kekosongan ini, Sentra Paramita telah menyiapkan sekitar 1.500 calon guru dalam database yang siap untuk diproses dan ditempatkan di sekolah-sekolah yang membutuhkan. Langkah ini diharapkan dapat segera memenuhi kebutuhan guru yang mendesak di berbagai sekolah rakyat, termasuk Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 38 Lombok Timur dan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 18 Mataram, yang saat ini kekurangan guru seni budaya.
Pihak berwenang berharap dengan adanya database calon guru yang sudah disiapkan, kekurangan tenaga pengajar dapat segera teratasi, sehingga proses pendidikan di NTB dapat berjalan lancar dan efektif.