Wartamataram.com – Lato-lato merupakan sebuah permainan yang pernah ramai dimainkan di Amerika Serikat pada akhir 1960 hingga awal 1970. Di negara asalnya, permainan ini juga disebut sebagai clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, atau clankers.
Sekilas, tidak ada yang istimewa dari permainan lato-lato, hanya dua buah bola keras yang diikat dengan dua tali kemudian disatukan. Cara mainnya pun cukup digoyangkan agar kedua bola saling membentur.
Mainan ini tercipta awalnya untuk mengajari anak-anak berlatih koordinasi antara tangan dan mata.
Mainan ini pun sempat di cap sebagai mainan yang berbahaya karena suaranya dianggap mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua karena beberapa anak dilaporkan terluka akibat bermain lato-lato.
Pada masa kejayaannya, lato-lato pada awal tahun 1970-an, ratusan pembuat mainan berhasil menjual jutaan lato-lato atau clacker ke seluruh penjuru dunia.
Sebelumnya, permainan lato-lato ini merupakan sebuah senjata dari Argentina yang dinamai the Bolas atau Boleadoras, senjata yang digunakan oleh gauchos (Koboy Argentina) yang mencoba menangkap guanaco (hewan yang terlihat seperti ilama (Lama glama, binatang khas Amerika Selatan)).
Seiring berjalannya waktu, untuk menghindari masyarakat dari bahayanya sebuah permainan lato-lato, Food and Drugs Administration (FDA) yang biasa mengatur tentang keamanan mengenai makanan dan obat-obatan pun terpaksa mengeluarkan undang-undang yang melarang mainan yang mengandung bahaya bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktif.
Munculnya kebijakan tersebut membuat mainan yang awalnya dipasarkan sebagai cara untuk mengajarkan koordinasi antara tangan dan mata bagi anak-anak. Fakta bahwa mainan lato-lato atau clacker pada masa itu bisa berubah menjadi sebuah proyektil sudah cukup jadi alasan untuk melakukan issue warning mengenai pencegahan kebutaan.
Hingga akhirnya, FDA pada tahun 1971 mengeluarkan ketetapan baru mengenai standar keamanan bagi para produsen mainan yang mencakup pengujian preskriptif dan pencatatan yang cukup ketat. Hal tersebut merupakan sebuah hambatan bagi para pembuat lato-lato, sehingga membuat permainan lato-lato ditarik dari pasaran.
Namun, seiring dengan perkembangan sains dan ilmu pengetahuan, bola pada lato-lato bisa dibuat dengan menggunakan bahan polimer yang tidak mudah pecah. Sehingga, aman digunakan untuk bermain. (*)