Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan kerja sama riset internasional dengan organisasi kebudayaan Arab Saudi, Al Madar, yang menjadi bagian dari Islamic Arts Biennale. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Museum NTB dalam memelihara dan merawat koleksi kebudayaan.
Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah melalui peningkatan kapasitas, riset bersama, serta berbagai kegiatan seperti workshop. “Peningkatan kapasitas dan riset bersama sangat penting bagi pengembangan kami,” ujar Nuralam di Mataram, Sabtu.
Nuralam juga menyoroti hubungan historis yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya di wilayah Lombok. Ia menekankan bahwa kebudayaan bercorak Islam telah menjadi jembatan pengaruh antara kedua negara, menciptakan entitas budaya yang harmonis di masyarakat Lombok.
Kerja sama ini akan diimplementasikan dengan mempelajari dan mengkaji koleksi yang berkaitan dengan hubungan tradisional antara Arab Saudi dan Indonesia, serta pengaruh budaya Saudi dalam kehidupan masyarakat lokal. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari kemitraan dengan Al Madar.
Al Madar, bagian dari pameran Islamic Arts Biennale yang digelar oleh Diriyah Biennale Foundation di Arab Saudi, berfungsi sebagai fasilitator dalam pertukaran budaya peradaban Islam. Direktur Artistik Biennale, Abdulrahman Azaam, mengungkapkan bahwa Arab Saudi berencana mendukung pendanaan untuk kerja sama riset ini.
Azaam menambahkan bahwa kerja sama ini bertujuan memperluas narasi peradaban Islam di luar perspektif tradisional Arab Saudi, mengakui kontribusi wilayah lain seperti Indonesia dalam sejarah Islam global.
Image Source: Antara
