Pemkab Dompu dan Geopark Tambora Bersatu Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir

Pemerintah Kabupaten Dompu berkolaborasi dengan Geopark Tambora mengadakan penanaman ribuan bibit mangrove di pesisir Desa Pekat, Kecamatan Pekat. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025, sebagai langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pesisir terhadap ancaman abrasi dan banjir rob.

Pemilihan waktu kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional yang tahun ini mengusung tema “Bangun Ketangguhan Pesisir, Kurangi Risiko Bencana”. Hal ini menegaskan pentingnya upaya konservasi demi melindungi kawasan pesisir.

Sambutan dari Pemerintah Kabupaten

Bupati Dompu, Bambang Firdaus, memberikan apresiasi kepada Geopark Tambora dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Menurutnya, penanaman mangrove bukan hanya sekadar aksi simbolis, tetapi merupakan langkah jangka panjang untuk menjaga ekosistem pesisir sekaligus melindungi permukiman dari ancaman gelombang laut dan rob.

Bupati Bambang juga melihat potensi besar dari kawasan pesisir Desa Pekat untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata alam bahari berkelanjutan. Namun, ia menekankan pentingnya menjalankan upaya konservasi seperti penanaman mangrove dan penataan lingkungan agar potensi tersebut dapat tercapai. “Satu pohon yang kita tanam bisa menjadi tempat bernaung bagi banyak makhluk hidup. Jika kita menanam lebih banyak, maka kita turut menyelamatkan rantai ekosistem,” ujarnya.

Peran Geopark Tambora

Mahkdis Sary, General Manager Geopark Tambora, menjelaskan bahwa penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program edukasi, konservasi, dan mitigasi bencana yang dijalankan oleh Geopark. Menurut Mahkdis, Geopark tidak hanya berfokus pada pariwisata, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan keamanan komunitas pesisir.

Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara Pemkab Dompu, Geopark Tambora, dan elemen masyarakat. Komitmen ini diharapkan dapat mendukung kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana berbasis masyarakat di kawasan pesisir.

Exit mobile version