Berita Mataram – Dalam update nasional terakhir oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Media Center, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam. Hingga hari ini (12/04) tercatat 3.842 orang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona jenis baru atau Covid-19 tersebut.
Virus corona yang berawal dari Wuhan, China kemudian bergeser ke Benua Eropa lalu Amerika sebagai episenter pandemi Covid-19, kini Asia Tenggara disebut berpotensi menjadi episenter baru apabila wabah tidak terkontrol. Regional Director WHO kawasan Asia Tenggara mengeluarkan media briefing yang berisi peringatan dan saran terhadap negara-negara di Asia Tenggara.
Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih seperti dilansir dari Media Kompas mengatakan bahwa potensi pergeseran gelombang episenter pandemi Covid-19 ke wilayah Asia Tenggara bisa menjadi sangat besar apabila tidak terkontrol dari sekarang. Bukannya tidak mungkin gelombang episenter yang semula dari Amerika dan Eropa kini akan menuju Asia Tenggara.
Dari beberapa negara di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi lebih besar dari negara lainnya. Hal ini didasarkan pada kondisi geografis dan demografis Indonesia yang merupakan negara terbesar di Asia Tenggara. Negara lain yang disebut berpotensi adalah India, karena memiliki jumlah penduduk yang sangat tinggi dan juga merupakan negara yang padat.
Dijelaskan juga apabila pandemi virus corona tidak terkontrol di Indonesia dan India, kawasan Asia Tenggara akan menjadi episenter baru Covid-19 di dunia. Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang terlebih dahulu terkena pandemi virus corona, serta mengikuti rekomendasi dan juga kebijakan guna antisipasi penyebaran Covid-19.
Perlu diketahui, saat ini di Amerika Serikat, tingkat kematian sudah mencapai 1.000 orang per hari. Wilayah Amerika Serikat dan Eropa menjadi episenter Covid-19 setelah China.
Sementara itu di Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri, dalam tiga hari terakhir terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. Saat ini sebanyak 33 warga dinyatakan positif terjangkit virus corona jenis baru tersebut dimana 3 orang dinyatakan sembuh dan 2 orang meninggal dunia. Dari 33 kasus positif Covid-19 tersebut, Kota Mataram menjadi wilayah terdampak yang paling parah.