Berita Mataram – Sesuai dengan update baik dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional maupun Provinsi NTB menyebutkan bahwa di NTB saat ini sebanyak 37 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Dari 37 orang tersebut, empat orang dinyatakan sembuh dan dua orang sudah meninggal dunia. Dan peta persebaran virus corona di NTB, Kota Mataram lah yang menjadi wilayah paling terdampak, hingga hari ini (13/04), 22 orang di Kota Mataram positif terjangkit virus corona.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram dr. H Usman Hadi, lonjakan pasien positif corona di Kota Mataram bisa saja bakal melonjak lagi, pasalnya ada 16 orang berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) telah dilakukan rapid test dan menunjukkan hasil yang reaktif, artinya pasien tersebut tidak dinyatakan sebagai negatif dan juga belum dapat dikonfirmasi positif Covid-19 sehingga perlu dilakukan tes Swab.
Rapid Test dilakukan untuk mengetahui apakah orang yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19, namun apabila hasil menunjukkan reaktif maka perlu dilakukan tes Swab untuk menguji lebih lanjut. Rapid test ditujukan kepada ODP yang menunjukkan gejala sakit ringan ataupun orang yang tanpa gejala namun baru saja pulang dari zona merah penyebaran virus corona.
Menurut Usman, apabila hasil rapid test menunjukkan tanda reaktif, maka berpotensi terjangkit virus corona, walaupun masih harus menunggu hasil tes Swab agar lebih pasti. Rapid test ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat ODP tiba dan setelah hari ketujuh atau ke-10. Dari hasil ke 16 ODP yang menunjukkan tanda reaktif telah dilakukan langkah selanjutnya yaitu melakukan isolasi secara mandiri sebelum hasil Swab keluar.
Sementara itu Direktur RSUD Kota Mataram dr. HL Herman Mahaputra menjelaskan bahwa kemungkinan akan terjadi kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Mataram, ia menuturkan hal tersebut lantaran menurut fakta di lapangan, warga dengan status ODP semakin bertambah, selain itu masih ada 12 pasien berstatus PDP yang masih menunggu hasil tes Swab dari Laboratorium Biomedis RSUD Provinsi NTB.
Direktur RSUD Kota Mataram ini juga menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 di Kota Mataram adalah yang paling banyak dan hal ini adalah wajar mengingat Kota Mataram saat ini adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian serta pusat pendidikan. Menurutnya, apabila semakin banyak orang diketahui positif Covid-19 maka akan semakin mudah untuk ditangani daripada tidak kelihatan sama sekali dan tiba-tiba muncul.
Saat ini petugas kesehatan masih melakukan contact tracing ke semua orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif corona. Hal ini dilakukan dengan sangat detail dan mendalam, terutama untuk warga yang terkait dengan Cluster Gowa, karena jumlah warga yang terkait dengan ini cukup banyak.
Di lain kesempatan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika I Nyoman Swandiasa akan mengumumkan nama jelas pasien positif corona dan pasien yang berstatus PDP. Hal ini sesuai dengan hasil koordinasi dengan Komisi Informasi dan Ketentuan Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram juga menegaskan bahwa seluruh pasien berstatus PDP akan diisolasi di RSUD Kota Mataram, sehingga tidak ada lagi isolasi mandiri.
Photo by: Suara NTB