Untuk diketahui, menurut penelitian tentang gejala virus corona dan efek jangka panjangnya yang dilakukan oleh University College London, sekitar lima persen pria mengalami penurunan ukuran testis atau penis.
Sementara, sekitar lima belas persen mengalami kehilangan ereksi. Beberapa ahli farmasi, bagaimanapun, percaya penurunan ukuran dapat diobati dengan obat yang sama yang digunakan untuk mengobati kelumpuhan yang tidak diinginkan, termasuk Viagra. [voi]
CATEGORIES Berita Nasional