HUELVA-Tunggal putri Indonesia mengakhiri periode paceklik gelar. Kali terakhir wakil tunggal putri naik podium saat Fitriani menjuarai Thailand Masters 2019.
Minggu (23/5/2021) tunggal putri Indonesia kembali membuat bangga. Putri Kusuma Wardani menyusul jejak Fitriani dua tahun lalu. Pada ajang Spain Masters 2021 di Palacio de Deportes Carolina Marin, Putri KW –panggilan Putri Kusuma Wardani– sukses naik podium.
Putri KW mengalahkan unggulan ketiga Line Christophersen dalam straight game 21-15, 21-10. Bagi Putri KW, itu merupakan gelar perdananya pada ajang Super 300.
Nah, itu menjadi gelar tertinggi bagi Putri KW sejauh ini. Pemain ranking ke-200 dunia tersebut sebelumnya juga mengalahkan para unggulan. Di antaranya, seniornya, Ruselli Hartawan, yang menjadi unggulan kelima. Kemudian pada perempat final, Putri mengalahkan Lianne Tan yang menjadi unggulan keempat.
’’Tapi nanti kalau sudah balik ke Cipayung, saya harus balik latihan dengan lebih giat lagi. Supaya hasilnya bisa lebih lagi. Masih banyak gelar yang saya mau raih. Ini baru awalan,’’ kata Putri KW.
Pada pertandingan final, Putri KW tampil percaya diri, taktis, dan minim kesalahan. Dia cukup cerdik dalam penempatan bola yang menjadi penyumbang poin terbesarnya pada pertandingan tersebut.
’’Saya tadi sudah tahu gaya main dia. Sudah baca kelebihan dan kelemahan lawan. Membatasi kelebihan dia agar setidaknya dia menjadi tidak enak mainnya. Saya lebih rileks dari sebelumnya,’’ tutur pemain 19 tahun itu.
Di final Spain Masters 2021, Indonesia menempatkan semua wakil di lima kategori. Hanya sektor tunggal putra Indonesia yang gagal juara. Capaian empat titel dari lima kategori itu melebihi target yang diberikan kepada kontingen.
Di ganda putri, Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani berhasil mengamankan gelar. Mereka sukses mengalahkan unggulan pertama asal Denmark, Amalie Magelund/Freja Ravn, dengan skor 21-16, 21-14.
Dengan hasil itu, Yulfira/Febby sukses mempertahankan gelar bagi ganda putri dalam Spain Masters. Mereka mengikuti jejak seniornya, Greysia Polii/Pariyani Rahayu, yang sukses menjuarai Spain Masters 2020.
Febby mengatakan, kunci kemenangannya adalah bermain reli. Dia tahu pemain Eropa tidak betah untuk main reli.
’’Kami hanya bermain safe dan fokus, tidak melakukan kesalahan sendiri. Dan tidak mau berpikir menang atau kalah. Jadi, kami tahan-tahan terus mainnya,’’ kata Febby dikutip dari rilis PBSI. Itu menjadi gelar pertama Yulfira/Febby. Meski begitu, mereka tidak ingin berpuas diri. ’’Perjalanan masih sangat panjang ke depan. Kami ingin terus berkembang dan tambah solid,’’ imbuh Febby. (JPG)