
Bursa calon Panglima TNI kembali menghangat seiring makin dekatnya masa pensiun Marsekal Hadi Tjahjanto. Nah salah satu calon Panglima TNI yang santer dijagokan adalah Jenderal Andika Perkasa. Nah belakangan Jenderal Andika jadi perhatian dengan keputusan tes keperawanan.
Belakangan Jenderal Andika mencuri perhatian salah satunya dengan memelopori pengapusan tes keperawanan di TNI AD dalam rekruitmen calon tentara. Apakah tes keperawanan ini adalah manuver Jenderal Andika?
Tes keperawanan manuver Jenderal Andika
Pengamat militer, Fahmi Pane berpandangan Jenderal Andika tak memanfaatkan terobosan tes keperawanan itu sebagai jalan memuluskan untuk menjadi Panglima TNI.

Fahmi mengatakan, penghapusan tes keperawanan memang sudah menjadi kebutuhan dan adaptasi kekinian dalam perektutan prajurit TNI AD.
“Mengenai penghapusan tes keperawanan oleh KSAD, kita apresiasi. Namun, keputusan itu memang didasari pertimbangan objektif termasuk penghargaan privasi dan HAM,” jelas Fahmi kepada Hops.id, beberapa hari lalu.
Menurutnya, Keputusan KSAD Jenderal Andika Perkasa untuk menghapus tes keperawanan dan tes pada calon prajurit pria bukan diada-adakan demi kepentingan calon Panglima TNI.
“Bukan untuk pencitraan beliau, tapi upaya menyempurnakan sistem rekrutmen calon prajurit yang berdasarkan kemampuan intelektual, fisik, keterampilan dan lainnya,” jelas Fahmi.
Hapus tes
Jenderal TNI Andika Perkasa mengumumkan penghapusan tes keperawanan di lingkungan TNI AD pada Rabu lalu. Dalam pengumuman lewat video, Jenderal Andika mengatakan rekrutmen prajurit perempuan TNI AD pada Mei lalu sudah hapus tes tersebut. Namun demikian pemeriksaan organ luar viral dan abdomen calon prajurit perempuan masih dilakukan.
“Sekarang tidak ada lagi pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks. Tapi pemeriksaan genitalia luar, abdomen, tetap,” ujar Andika Perkasa dikutip dari BBC News Indonesia, Jumat 13 Agustus 2021.

Tes keperawanan bagi calon prajurit perempuan diatur dalam Keputusan Panglima TNI Nomor 920 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan dan Uji Kesehatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Berkaitan dengan penghapusan tes keperawanan ini, Pusat Penerangan Mabes TNI menolak menanggapi, tapi Kepala Dinas Penerangan TNI AD Tatang Subarna kepada BBC News Indonesia mengatakan aturan penghapusan tes keperawanan belum ditindaklanjuti dengan peraturan resmi terbaru pada tahun ini.
“Ini kewenangan bukan kewenangannya dari Mabes TNI, tapi kewenangan tataran pembinaan yaitu KASAD,” kata Kadispenad.
Sedangkan TNI AL menegaskan akan tetap melakukan tes kehamilan dan kandungan untuk mengecek kesehatan calon prajurit wanita. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Julius Widjojono menjelaskan tidak ada istilahnya tes keperawanan, yang ada tes kehamilan dan kandungan.
Jadi dia mengatakan dalam hal pemeriksaan calon prajurit ada robek selaput daranya, maka akan didalami apakah ini berkaitan dengan kecenderungan perilaku seks menyimpang atau akibat senam atau naik kuda. Itu akan terdeteksi secara ilmiah kok.
“Kalau yang robek karena seks menyimpang ya enggak akan kami terima karena masih banyak yang antre. Kalau yang karena senam atau naik kuda akan didalami tes lain,” kata dia.
Nah TNI AL menegaskan, calon prajurit pria juga akan dites moralitasnya, yakni melihat rekam jejak kesehatan, soalnya bakal ketahuan kok kalau aneh-aneh.
“Ketika dia ketahuan kena (penyakit) gonore berarti kan hobinya jajan. Masak kita terima?” jelas Kadispenal.
Artikel dari Hops.ID