
Ternyata ada banyak tekanan di balik penolakan reuni 212 kemarin. Salah satunya ternyata terungkap pengelola Masjid Az Zikra Sentul Bogor digangguin sehingga menolak dijadikan tempat reuni 212.
Panitia reuni mengungkapkan pula awalnya sudah sepakat dengan Polres Bogor mengenai kegiatan dialog 100 tokoh di Masjid Az Zikra, namun entah kenapa kemudian tak dibolehkan dengan saling lempar izin antara Satgas Gugus Covid-19 sampai Polres Bogor.
Awalnya setuju mulus saja
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Ustaz Slamet Maarif mengungkapkan berbagai tekanan dan dinamika seputar reuni 212 yang akhirnya ditolak sana sini. Reuni 212 tidak jadi digelar resmi di Patung Kuda Monas dan Masjid Az Zikra.

Ustaz Slamet mengatakan awalnya karena tidak dizinkan reuni digelar di Monas, panitia sepakat memutuskan reuni digelar di Masjid Az Zikra.
Bukan tanpa alasan, masjid yang dikelola oleh yayasan KH Arifin Ilham ini punya sejarah dalam gerakan 212. Ustaz Slamet mengatakan di masjid itulah dulu ulama memutuskan tempat gerakan 212 dilaksanakan di Monas.
Slamet mengungkapkan kronologi awalnya, rencana reuni di Masjid Az Zikra. Pada Minggu 28 November lalu, sudah disepakati Masjid Az Zikra jadi lokasi reuni dan dialog tokoh.
Slamet mengatakan awalnya sudah mulus tuh, Masjid Az Zikra dengan Polres Bogor sudah sepakat acara dialog 100 tokoh digelar di Az Zikra. Malahan Polres Bogor membolehkan acara dialog digelar dengan jumlah 300 hadirin.
“Jadi sudah disepakati (Masjid Az Zikra). Begitu rilis kita keluarkan, banyak pihak yang tak inginkan acara ini berjalan. Banyak ditekan instansi, akhirnya Az Zikra mau jadi lokasi reuni tapi tergantung Satgas Gugus Covid-19, Satgas lempar ke Polres Bogor,” kata dia dikutip dari Youtube FNN TV, Jumat 3 Desember 2021.
Meski pengelola Masjid Az Zikra sudah sepakat jadi lokasi reuni, tapi panitia sudah prediksi dan menyiapkan skema last minute Masjid Az Zikra ditekan untuk tidak adakan reuni.
Pengelola Masjid Az Zikra tolak reuni 212
Makanya panitia langsung inistiatif mengajukan pemberitahuan ke Polda Metro Jaya soal reuni 212 akan digelar di Patung Kuda, pada Senin kemarin.
“Jadi Senin paginya, kita layangkan surat ke Polda Metro, kalau-kalau Az zikra digangguin, ternyata digangguin juga. Last minute Selasa digangguin tak bisa keluarkan izin, kita putuskandi Patung Kuda,” ungkap Ustaz Slamet.

Nah saat panitia sedang menyiapkan undangan para hadirin di Masjid Az Zikra, kekhawatiran panitia akhirnya terjadi.
“Ternyata apa yang terjadi saya nggak ngerti, tiba-tiba istri almarhum (KH Arifin Ilham) layangkan surat kepada kita, itu Rabu pagi terima. Makanya Rabu pagi panitia cari 5-7 tempat alternatif di Bogor, semuanya menolak. Cari 3 tempat di Jakarta juga menolak, nggak berani,” kata Ustaz Slamet.
Semuanya menolak karena telah mendapatkan tekanan sana sini, sehingga nggak berani macam-macam untuk menerima jadi lokasi reuni.
Barulah Rabu sore lalu, panitia baru mendapatkan tempat reuni 212 yang lokasinya di Bekasi pojokan.
Dengan segala keterbatasan lokasi, akhirnya penitia Reuni 212 memutukan reuni dipusatkan di Bekasi.
Lantaran waktunya mepet untuk menyebarkan undangan, makanya banyak tokoh yang akhirnya telat mendapatkan undangan dan kabar lokasi reuni 212 di Bekasi.
Artikel dari Hops.ID