Berita Mataram – Beberapa bulan terakhir tingkat kewaspadaan masyarakat khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah tertuju pada penyebaran Corona Virus Disease atau Covid-19. Banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa dalam dua bulan terakhir Provinsi NTB telah diguncang gempa ratusan kali.
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram, Provinsi NTB telah mengalami guncangan akibat gempa dengan skala kecil sebanyak 441 kali. Gempa skala kecil tersebut terjadi dalam kurun waktu antara 24 April hingga 22 Mei 2020. Gempa yang mengguncang memiliki magnitudo tidak lebih dari 3,0 dengan kedalaman dangkal yaitu kurang dari 60km.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septhiadi mengatakan bahwa dari total 441 gempa yang terjadi tersebut, 11 diantaranya dapat dirasakan oleh warga di Pulau Lombok. Gempa yang dirasakan tersebut memiliki intensitas II – III MMI dan 10 diantaranya memiliki kedalaman kurang dari 60 kilometer dan satu gempa memiliki kedalaman antara 60 kilometer hingga 300 kilometer atau tingkat menengah.
Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh BMKG Stasiun Geofisika Mataram, dari sekian banyak gempa yang terjadi, kejadian gempa berdasarkan frekuensi kejadian terbanyak terjadi pada tanggal 12 Mei 2020 yaitu sejumlah 28 kejadian. Sedangkan berdasarkan magnitudo sebanyak 308 kejadian merupakan gempa dengan magnitudo di bawah 3 skala ritcher sementara itu sebanyak 133 kejadian memiliki magnitudo antara 3 hingga 5 skala ritcher. Berdasarkan tingkat kedalaman, sebanyak 347 kejadian gempa memiliki kedalaman di bawah 60 kilometer atau gempa dangkal dan 92 gempa memiliki kedalaman di atas 60 kilometer hingga 300 kilometer, serta 2 kejadian gempa memiliki kedalaman di atas 300 kilometer.
Terkait dengan kejadian ini, Ardhianto mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik serta tidak mudah percaya dengan berbagai isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Segala informasi mengenai kegempaan yang valid dapat dilihat melalui informasi resmi yang berasal dari BMKG baik melalui media sosial maupun media lainnya.