counter hit make

Tanggap Darurat Kekeringan di Lotim, 44 Ribu Jiwa Terdampak

Warta Mataram – Sebanyak 44 ribu jiwa atau sekitar 23 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengalami dampak dari kekeringan. Mereka tersebar di 8 Kecamatan dan 43 Desa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, L Mulyadi, menyampaikan bahwa status darurat telah dinaikkan dari tingkat siaga bencana. Hal ini dilakukan karena meningkatnya permintaan akan penyaluran air bersih dari masyarakat yang terdampak kekeringan. Khususnya di kecamatan Keruak dan Jerowaru, yang merupakan daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan.

Untuk memastikan penyaluran air bersih berjalan efektif dan tepat sasaran, BPBD membagi pendistribusian air bersih menjadi dua zona. Enam kecamatan di zona tengah dan utara akan ditangani langsung oleh Pemkab Lotim. Sementara itu, zona selatan akan ditangani oleh pihak ketiga bekerja sama dengan kecamatan setempat.

Lebih lanjut, di wilayah selatan, yaitu kecamatan Jerowaru dan Keruak, BPBD akan mendirikan dua pos pendistribusian air bersih. Setiap pos akan dilengkapi dengan petugas dan mobil tangki untuk memantau serta mendistribusikan air bersih setiap hari.

“Mengenai dua kecamatan ini, kami akan melakukan kunjungan rutin. Karena memang wilayah ini menjadi fokus utama kami, sebagai daerah yang terdampak paling parah,” jelas Mulyadi.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pertengahan November mendatang. Meskipun demikian, Mulyadi berharap musim hujan akan tiba lebih awal dibanding tahun sebelumnya.

Terkait alokasi anggaran, Mulyadi mengatakan bahwa anggaran yang diperuntukkan untuk penanganan kekeringan ini bersifat fleksibel. Sulit untuk memprediksi secara pasti berapa besar anggaran yang akan digunakan. Yang terpenting, BPBD telah menyiapkan anggaran hingga akhir musim kemarau ini untuk memastikan semua kebutuhan tercukupi.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penanganan kekeringan di Lotim dapat dilakukan secara efisien dan dapat memberikan bantuan yang tepat pada masyarakat yang terdampak.