counter hit make

Sistem Transportasi Terintegrasi, Solusi Paslon HARUM Atasi Kemacetan

Berita Mataram – Masalah utama di beberapa kota besar di Indonesia adalah soal kemacetan. Di beberapa kota, kemacetan seakan-akan sudah menjadi pemandangan sehari-hari dan hal tersebut akan sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat karena akan mengurangi tingkat produktivitas, mengganggu kenyamanan hingga menguras emosi.

Beberapa tahun terakhir Kota Mataram sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah menunjukkan gejala-gejala menuju ke sana. Pada jam-jam tertentu, beberapa ruas jalan mengalami kemacetan terutama saat jam pulang kantor dan jam pulang anak sekolah. Apabila tidak ditangani segera, maka bukan tidak mungkin kemacetan lalu lintas akan menjadi lebih parah di masa yang akan datang.

Sadar akan permasalahan ini, Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram dengan nomor urut Satu, H. Mohan Roliskana – TGH Mujiburrahman menawarkan solusi untuk mengatasi kemacetan tersebut. Solusi yang diberikan berupa sistem transportasi terintegrasi. Sistem yang telah disiapkan oleh paslon dengan julukan HARUM tersebut antara lain dengan melakukan revitalisasi pedestrian atau trotoar.

Menurut Mohan, alat transportasi utama manusia adalah kaki, oleh karena itu revitalisasi trotoar akan menjadi sangat perlu untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, termasuk juga mengakomodir para penyandang disabilitas. Sebagai contoh yang telah dilakukan adalah revitalisasi pedestrian di kawasan pertokoan Cakranegara seperti dilansir dari Antaranews.

Saat ini, Pemkot Mataram telah membangun trotoar yang lebih lebar lengkap dengan sistem drainase serta guiding block untuk penyandang disabilitas di kawasan Cakranegara. Mohan berencana akan menerapkan hal tersebut di seluruh sudut kota. Hal itu dapat membuat para pejalan kaki menjadi betah sekaligus dapat menyehatkan.

Selain itu, program transportasi terintegrasi ini juga mencakup kebiasaan menggunakan sepeda. Ke depannya, Mohan akan menggalakkan penggunaan sepeda apalagi wilayah Kota Mataram saat ini dapat dikatakan relatif sempit. Program ini dimulai dengan membangun jalur sepeda di beberapa ruas jalan utama.

Program penggunaan sepeda ini dapat menjadi solusi kemacetan sekaligus menyehatkan, karena masyarakat dapat beraktifitas menggerakkan tubuh sembari berolahraga dan juga dapat mengurangi polusi udara di Kota Mataram. Untuk itu, Mohan berencana akan membangun parkir khusus sepeda di berbagai tempat layanan publik serta memperbanyak fasilitas toilet dan ruang ganti.

Menurut data, di Kota Mataram saat ini ada sekitar 1,3 juta perjalanan per hari. Dengan jumlah statistik tersebut, maka bukan tidak mungkin ke depannya Kota Mataram akan menjadi daerah macet seperti beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Untuk itu Paslon HARUM menawarkan solusi sistem transportasi terintegrasi tersebut.

Beberapa titik kemacetan yang teridentifikasi saat ini antara lain jalur Jalan Airlangga dan Majapahit, kemudian perempatan Rembiga, sekitar pasar ACC, Perlimaan Ampenan dan Jalan Pejanggik saat jam-jam tertentu. Beberapa titik kemacetan tersebut akan menjadi prioritas utama mengatasi kemacetan lalulintas bagi Paslon HARUM.

Untuk beberapa titik, Paslon HARUM berencana akan membangun beberapa fasilitas yang dapat mengurai kemacetan. Khusus perempatan Tanah Haji mulai dari areal Taman Budaya ke selatan, Paslon HARUM akan membangun fly over. Lalu, untuk mengurai kemacetan di perempatan Rembiga, Paslon HARUM akan membangun jalur terusan dari Jalan Bung Hatta ke Selatan menuju Gegutu, Lombok Barat. Sementara itu, untuk kawasan sekitar pasar ACC dan Perlimaan Ampenan, Mohan menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun jalur inspeksi di sisi Sungai Jangkuk menuju pesisir.

Selain melakukan pembangunan, Mohan juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan revitalisasi angkutan umum baik dari segi kualitas angkutan umum itu sendiri hingga jalur-jalur yang akan dilalui.