Berita Mataram – Melonjaknya kasus baru positif corona di Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk juga di Kota Mataram banyak dikaitkan dengan longgarnya aturan pemerintah soal pusat perbelanjaan selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Beberapa warganet menyebutnya sebagai cluster baju lebaran.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyebutkan adanya potensi cluster baru penyebaran virus corona di Kota Mataram selain cluster baju lebaran tadi, yaitu cluster sekolah apabila aktivitas pendidikan jadi dibuka pada tanggal 2 Juni 2020 mendatang sesuai dengan rencana. Ia mengkhawatirkan bahwa sekolah akan menjadi pusat penyebaran virus corona yang baru karena tingkat penyebaran virus ini belum terkendali dan masih dikatakan cukup tinggi.
Saat ini, Kota Mataram menjadi wilayah paling terdampak terhadap penyebaran virus corona dibanding wilayah lain di NTB. Oleh sebab itu Mohan berharap para siswa dan orang tetap belajar di rumah dan mengikuti anjuran dari serta arahan dari pemerintah, meskipun hal ini sangat berpengaruh bagi psikologis anak.
Pemkot Mataram tengah berusaha melakukan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. Baik dengan mengeluarkan berbagai kebijakan terkait dengan penerapan protokol Covid-19 hingga dengan koordinasi serta bantuan-bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.