Berita Mataram – Seorang pria berinisial IMS usia 55 tahun asal Karang Medain, Kota Mataram dilaporkan meninggal dunia di RSUD Provinsi NTB pada Sabtu (28/3) sore hari. Pasien ini masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan masih belum bisa dikatakan meninggal karena Covid-19, karena hasil lab belum keluar hingga saat ini.
Pasien yang meninggal ini memiliki gejala sakit yang mirip dengan penderita Covid-19. Saat diantar keluarga menuju IGD RSUD Provinsi NTB, pasien dalam kondisi lemah dan mengalami sesak nafas. Hal ini membuat pihak Rumah Sakit segera mengambil tindakan isolasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat kondisi penyebaran virus corona yang sudah sangat mengkhawatirkan saat ini.
Menurut catatan medis, pasien tersebut memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, jantung dan hipertensi. Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H. Ahsanul Khalik mengatakan bahwa pasien tersebut sebelumnya sempat menuju ke salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Mataram sebelumnya akhirnya dibawa kembali menuju IGD RSUD Provinsi NTB.
Karena kondisi pasien yang begitu lemah, maka pihak Rumah Sakit melakukan penanganan secara intensif, mulai dari isolasi dan melakukan tindakan-tindakan medis serta pengawasan. Pada pukul 16:30 WITA, pasien dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis.
Ahsanul Khalik menjelaskan, pihak Rumah Sakit telah mengambil sampel sel pasien yang meninggal tersebut untuk kebutuhan uji swab, mengecek apakah si pasien positif mengidap virus corona atau tidak. Meskipun si pasien tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan ke luar kota, namun melihat gejala yang timbul sebelum meninggal mirip dengan gejala virus corona, maka tindakan pengujian lab perlu dilakukan.
Sementara itu, penanganan terhadap jenazah pasien tersebut ditangani seperti jenazah seseorang yang positif mengidap Covid-19. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan untuk menjaga keamanan tenaga medis yang menguburkan serta masyarakat sekitar, sekaligus meminimalisir penyebaran virus corona.
Ahsanul Khalik juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak panik. Jangan langsung memvonis pasien yang meninggal adalah penderita Covid-19 karena masih menunggu hasil resmi laboratorium Litbangkes. Beliau juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, selalu mencuci tangan menggunakan sabun, tetap menerapkan physical distancing konsumsi vitamin , jauhi keramaian dan jangan termakan berbagai isu dan informasi hoax.