Berita Mataram – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram serta sebanyak 11 Puskesmas lainnya yang tersebar di Kota Mataram akan memberikan uji tes cepat atau Rapid Test dan juga uji Swab Covid-19 secara gratis atau tanpa biaya untuk keperluan apapun. Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Mataram H Ahyar Abduh.
Seperti dikabarkan sebelumnya, baik Rapid Test maupun Swab Test dibutuhkan bagi siapa saja yang ingin bepergian ke luar daerah menggunakan moda transportasi udara. Sedangkan banyak beredar kabar tentang daftar harga untuk melakukan uji test tersebut yang dinilai cukup tinggi dan sulit untuk dijangkau masyarakat kelas bawah.
Selain itu, Walikota Mataram juga memerintahkan kepada Rumah Sakit swasta yang ada di Kota Mataram untuk mengarahkan warga Kota Mataram agar melakukan rapid test dan juga swab mandiri di RSUD Kota Mataram atau di 11 puskesmas tersebut. Dengan kata lain, Walikota mengimbau berbagai Rumah Sakit swasta agar tidak melayani rapid test maupun swab mandiri.
Pemusatan rapid test dan juga swab mandiri dilakukan untuk tujuan kontrol pencegahan, pengawasan serta pendataan pasien positif Covid-19 yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk membuat kebijakan tentang penanganan serta pencegahan Covid-19 di Kota Mataram, mengingat hingga saat ini Kota Mataram masih menjadi wilayah paling terdampak terhadap penyebaran Covid-19 di NTB.
Terkait dengan pelayanan rapid test dan juga swab mandiri gratis tersebut, pihak Pemkot Mataram mensyaratkan warga harus membawa kartu identitas yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan baik kepada petugas yang ada di RSUD Kota Mataram atau di 11 puskesmas lainnya. Hal ini untuk pendataan serta verifikasi apakah yang bersangkutan memang benar berasal dari Kota Mataram.
Dengan adanya pendataan tersebut, maka Pemkot Mataram akan mudah mengidentifikasi warganya yang dinyatakan positif terpapar virus corona. Karena selama ini, warga yang melakukan tes secara mandiri di Rumah Sakit swasta tidak diketahui keberlanjutannya, apakah yang bersangkutan menjalani isolasi secara mandiri atau tidak.
Walikota menegaskan, saat ini sumber penularan Covid-19 di Kota Mataram tidak lagi berdasarkan cluster lingkungan, melainkan berasal dari fasilitas dan tempat publik dengan tingkat pengawasan rendah.