counter hit make

Prof Henry: Jenderal Dudung sosok menarik, tegas berani muncul saat negara butuh

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman

Guru besar ilmu sosial dan ilmi politik Unair, Profesor Henry Subiakto memuji Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya Jenderal Dudung tegas dan berani menindak potensi yang mengganggu keamanan negeri.

Komentar Prof Henry ini disampaikan dalam cuitan di media sosial menanggapi komentar Jenderal Dudung soal pencopotan baliho Habib Rizieq di Jakarta pada tahun lalu.

Prof Henry puji Jenderal Dudung

Pencopotan baliho ini kan membuat geger dan perhatian nasional. Malahan gegera itu, Dudung diledek sebagai jenderal baliho.

Profesor Henry Subiakto
Profesor Henry Subiakto. Foto Twitter @henrysubiakto

Profesor Henry mengomentari cerita Jenderal Dudung bagaimana bisa pencopotan baliho Habib Rizieq terjadi saat Dudung menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Henry menilai sikap Dudung memerintahkan prajuritnya ikut mencopoti baliho ini adalah sikap yang tegas.

“Jenderal Dudung ini memang sosok yang menarik. Muncul di saat negara butuh tokoh yang tegas dan berani,” tulis Prof Henry yang merupakan staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika ini dikutip Kamis 2 Desember 2021.

Dudung copoti baliho Habib Rizieq

Dalam perbincangan di podcast Deddy Corbuzier, Jenderal Dudung ditanyai soal bagaimana dulu kok berani copoti baliho Habib Rizieq.

Habib Rizieq Syihab dan Dudung Abdurachman
Habib Rizieq dan Dudung Abdurachman. Foto: Twitter @getsat8 dan Kodam Jaya

Nah Dudung mengalir saja menceritakan bagaimana proses dia perintahkan prajuritnya copoti baliho tersebut. Dia ngaku panas dan mendidih darahnya, Habib Rizieq kok terus menerus jelekin Presiden Jokowi.

“Kan kemarin itu saya masuk ke Kodam Jaya itu saya melihat baliho bergelimpangan. Nada-nadanya kok seruan-seruan jihad, revolusi akhlak lah, udah gitu baliho juga ada yang disembah-sembah,” kata dia.

Selanjutnya Dudung yang kala itu masih menjabat sebagai Pangdam Jaya terus mempelajari video Habib Rizieq. Dari pendalaman itu, Dudung merasa manuver Habib Rizieq ini mesti dihentikan.

“Saya pelajari juga video-video sebelumnya, apa yang dilakukan oleh Rizieq Shihab itu. Saya lihat itu berani sekali dia mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus. Sebagai warga negara, mengganti nama presiden kita yang tidak bener. Mendidih darah saya tuh kayak gitu tuh, panas,” tutur Jenderal Dudung.

Akhirnya dengan berkoordinasi dengan polisi dan Satpol PP, dia memerintahkan prajuritnya untuk membantu aparat mencopoti baliho tersebut.

“Akhirnya waktu itu polisi, Kapolda waktu itu, saya, dengan Pol PP. Kapolda juga menyampaikan ke gubernur, ‘ini memang sudah meresahkan’. Akhirnya Pol PP, polisi, dibantu TNI, ada surat dari Walikota minta bantuan kepada TNI, kepada Dandim untuk menertibkan itu (baliho),” kata Jenderal Dudung.

Artikel dari Hops.ID