Dilansir oleh WartaMataram dari detik.com, kejadian kriminal dan juga lucu terjadi di Kota Mataram. Kejadian tersebut adalah kejadian dimana seorang pria ditipu PSK yang kabur membawa uangnya meski belum sempat memberikan pelayanan terhadap pria hidung belang tersebut.
Menurut keterangan dari pihak yang menjadi korban, pria hidung belang di Mataram tersebut mengalami kerugian lebih dari Rp 800 ribu. Alasannya adalah karena setelah memesan PSK via aplikasi online, pria tersebut melakukan transfer dan kemudian langsung memesan kamar hotel.
Sayangnya, pelaku yang berjanji akan segera datang ke hotel yang dimaksud, PSK tersebut ingkar janji. Perempuan atau PSK tersebut tidak datang setelah ditunggui beberap waktu dan berarti korban sudah rugi 2 kali, karena sudah transfer dan memesan kamar hotel.
Kompol Taufik selaku Kabagops Polres Mataram, membenarkan kabar penipuan tersebut. Kabar tersebut sendiri didapatkan dari korban sendiri yang datang seorang diri ke SPKT pada Selasa (17/9) lalu. Awalnya korban tidak jadi melapor karena malu identitasnya terungkap.
Akan tetapi, setelah korban menceritakan langsung permasalahan atau kasusnya tersebut ke anggota, korban malah mengundurkan diri dan memilih untuk tidak jadi lapor. Alasannya korban sendiri karena malu. Ungkap Taufik, yang dikutip dari Antara oleh Warta Mata Kamis (19/9/2019).
Dalam penjelasannya, Taufik juga mengatakan bahwa cerita ini berawal dari pria hidung belang mencari dan berkenalan dengan akun yang diduga PSK di aplikasi chatting atau media sosial. Dalam hal ini, Taufik menjelaskan bahwa keduanya chatting dan sudah sepakat soal harga.
Hingga berita ini ditulis, tidak ada tanggapan lain dari pihak Polda Mataram seperti pemanggilan terhadap korban atau pencarian terhadap PSK yang menjadi pelaku dari kasus seorang pria ditipu PSK atau bahkan melakukan penertiban dari PSK yang banyak menjajakan diri dengan memanfaatkan internet.
Namun semoga berita seorang pria ditipu PSK ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama dalam menghindari penyakit masyarakat dan lebih berhati-hari dalam transaksi uang digital terlebih hanya mengandalkan media sosial saja.