Berita Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini berada di urutan ketujuh jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak di Indonesia. Bahkan saat ini posisi Provinsi NTB di atas Provinsi Bali dengan jumlah pasien positif corona sebanyak 186 orang, sementara itu di Provinsi NTB 195 orang dinyatakan positif corona.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H. L. Gita Ariadi, banyaknya jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut tidak membuat warga menjadi waspada. Menurut pemantauan pihak Sekretariat Daerah Provinsi NTB, masih banyak masyarakat yang membandel, tidak menerapkan protokol pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19 sesuai dengan anjuran pemerintah.
Beberapa anjuran pemerintah seperti social distancing, physical distancing, tidak beraktifitas di luar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker apabila keluar rumah masih dilanggar oleh banyak warga. Banyak aktifitas seperti kegiatan jual beli di sejumlah pasar tradisional, rumah makan dan lesehan, pusat-pusat perbelanjaan serta pedagang asongan di sepanjang jalan tidak menggunakan masker serta tidak menerapkan physical distancing.
Selain itu, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB juga menjelaskan bahwa masih banyak anak muda yang berkeliaran di jalan menggunakan sepeda motor tanpa mengenakan helm dan masker terutama saat menjelang berbuka puasa. Hal tersebut sangat beresiko, tidak hanya terhadap keselamat dirinya, melainkan terhadap orang lain juga.
Berdasarkan hal tersebut, Sekda Provinsi NTB ini meminta kepada Bupati/Walikota agar melakukan pengawasan serta penertiban dengan tegas sesuai dengan pedoman dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 551/635/DISHUB1 Tanggal 24 April 2020 Tentang Pengendalian Transportasi dan Surat Edaran Gubernur Nomor 19/160/Pol-Pol/2020 Tentang Imbauan Untuk Menjaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Pada Bulan Suci Ramadhan 1441 H Tahun 2020.
Saat ini di Provinsi NTB sendiri, 195 orang dinyatakan positif terpapar Corona Virus Disease (Covid-19) dengan rincian 168 orang masih dalam perawatan intensif, kemudian 23 orang telah dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia. Apabila kondisi masyarakat masih tidak disiplin seperti saat ini, maka bukannya tidak mungkin jumlah pasien terpapar virus corona akan melonjak kembali.
