Berita Lombok – Festival Bau Nyale di Lombok Tengah tetap dimeriahkan walaupun dengan jumlah orang terbatas. Bau Nyale merupakan budaya dari Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Budaya ini telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat Lombok, yang kaitannya dengan Legenda Putri Mandalika. Masyarakat setempat percaya bahwa Nyale adalah jelmaan Putri Mandalika, ia saat itu tidak ingin perpecahan dikalangan pemuda bangsawan yang menaruh hati padanya, oleh karena itu ia rela mengorbankan dirinya demi kedamaian.
Kali ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelarkan Pentas Sendratari DENDE MANDALIKE yang bekerjasama dengan Sanggar Tari Rahayu Praya pimpinan Sri Rahayuningsih. Pementasan ini disutradarai oleh Lalu Sahibi. Sesuai dengan protokol kesehatan, pementasan ini tidak mengundang penonton secara langsung tetapi melalui Live Streaming di Youtube guna untuk menghindari keramaian.
“Tanggapan penonton sih bagus cuma tidak sedikit yang merasa kurang puas karena menonton secara langsung dibandingkan dengan virtual ya pastinya akan beda rasanya” ujar Pak Khairil Ketua Dewan Kesenian Lombok Tengah saat diwawancarai oleh Tim Warta Mataram pada Kamis, 04/03/2021.
Dampak Covid-19 menjadikan keterbatasan dalam melaksanakan pementasan karena menghindari keramaian. Tetapi hal ini tidak menjadi penghalang, bagi pihak bidang kebudayaan. Pementasan yang biasa dilakukan saat Festival Bau Nyale harus tetap diadakan walaupun melalui virtual. Tujuannya karena tidak ingin menghilangkan kebiasaan saat penyambutan Bau Nyale.
“Saya dan rekan pementasan drama Mandalika merasa puas dan bersyukur. Walaupun tidak semeriah ditonton secara langsung, karena masih adanya Covid jadi itu tidak memungkinkan membuat kerumunan. Namun, kami tetap berusaha menampilkan hasil yang maksimal sesuai latihan yang telah kami lakukan, agar penonton dapat menikmati hasil pertunjukan dengan rasa puas sesuai yang diharapkan” ucap Ranti salah satu penari Sandratari Dende Mandalike.