Berita Mataram – Update resmi dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat beberapa hari lalu menyatakan bahwa terjadi lonjakan yang signifikan jumlah pasien berstatus positif terjangkit virus corona. Dari sekian pasien yang terkonfirmasi positif tersebut salah satunya adalah balita berusia dua tahun.
Balita bernama HW (inisial) usia dua tahun ini berasal dari Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Dari hasil pemeriksaan Swab di Laboratorium Biomedis RSUD Provinsi NTB, HW dinyatakan positif terjangkit virus corona. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana ia bisa terjangkit, karena menurut riwayat ia tidak pernah bepergian ke luar daerah ataupun wilayah yang sudah terpapar virus corona dalam 14 hari sebelum sakit. Yang bersangkutan pun tidak pernah memiliki riwayat kontak dengan pasien positif lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Nurhandini Eka Dewi menjelaskan bahwa kejadian tersebut akibat dari status Provinsi NTB saat ini yang sudah masuk dalam kondisi transmisi lokal penyebaran virus corona. Artinya bisa saja yang menularkan atau carier virus tersebut berasal dari orang di sekitar yang tanpa gejala.
Ikatan Dokter Anak Indonesia telah meminta semua pasien anak dengan kondisi pneumonia berat di daerah untuk segera dirawat dengan status sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dilakukan uji Swab. Hal ini karena kelompok usia anak dianggap rentan terhadap virus corona, dan dapat menjadi carier Covid-19.