Warta Mataram – Pengelolaan sampah terutama di pasar-pasar tradisional khususnya di Kota Mataram hingga saat ini masih menjadi masalah. Pasalnya hampir seluruh pasar yang ada di Kota Mataram tidak memiliki tempat atau lahan kosong yang memadai sebagai tempat pembuangan sementara.
Sampah-sampah yang ada saat ini masih bergantung pada metode kumpul-angkut-buang tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga menyebabkan kuantitas sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir sampah Kebon Kongok sangat besar.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram M. Nazaruddin Fikri, 19 pasar tradisional yang ada di Kota Mataram ini tidak punya lahan kosong yang bisa digunakan sebagai tempat pengolahan sementara sampah-sampah sebelum diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Oleh karena itu, baik sampah organik, sampah plastik dan berbagai sampah lainnya masih bercampur menjadi satu karena belum adanya proses pengolahan dan pemilahan terlebih dahulu.
Salah satu solusi menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup adalah melalui revisi anggaran terutama untuk pengadaan lahan di sekitar pasar yang akan dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah sementara. Karena ada jenis-jenis sampah yang dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan akan bermanfaat bagi orang banyak.
