Berita Mataram – Paket Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang berupa paket sembako plus senilai Rp250.000 yang dibagikan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin yang terdampak pandemi virus corona serta belum tersentuh oleh bantuan dari pusat rupanya masih meninggalkan pro dan kontra.
Program JPS Gemilang yang menggunakan anggaran hingga puluhan miliar tersebut dipertanyakan oleh Anggota DPRD NTB, terutama soal pembelian produk Industri Kecil Menengah (IKM) lokal dengan harga yang lebih mahal dibanding harga pasar. Salah satu produk yaitu minyak goreng hasil olahan industri lokal memiliki harga jauh di bawah harga minyak goreng pabrikan. Beberapa pihak mencurigai bahwa produk minyak goreng yang digunakan adalah minyak sawit curah yang ada di pasaran lalu dikemas ulang.
Sejumlah Anggota DPRD Provinsi NTB meminta agar Pemerintah Provinsi NTB terbuka soal proses serta data pengadaan paket sembako JPS Gemilang ini. Anggota DPRD NTB Fraksi PKB Akhdiansyah mengimbau kepada Pemerintah Provinsi NTB agar menjelaskan soal proses pengadaan sembako hingga data UMKM yang terlibat dalam program JPS Gemilang tersebut.
Menurutnya, transparansi soal data pengadaan serta data UMKM lokal yang terkait dengan program JPS Gemilang ini sangat dibutuhkan, agar pemerintah dapat memberikan klarifikasi terkait dengan produk lokal tersebut. Hal tersebut juga merupakan bagian dari akuntabilitas publik terhadap penggunaan APBD.
Ada isu yang beredar bahwa pengadaan barang terkait dengan program JPS Gemilang ini hanya melibatkan orang-orang dekat saja, lantaran belum adanya kejelasan mengenai data IKM lokal yang terlibat program ini serta yang terpenting adalah soal jaminan kualitar, apakah produk tersebut sudah aman dan higienis berdasarkan laporan BPOM atau belum.
Salah satu contoh yang membuat beberapa anggota dewan tersebut mempertanyakan tentang program JPS Gemilang ini yaitu harga telur yang mencapai Rp1.600 / butir. Seharusnya di pasaran bisa mendapatkan Rp1.000 hingga Rp1.100 per butir apabila membeli dalam jumlah banyak.