counter hit make

Pencuri Pecahkan Kaca Mobil, Gasak Uang ASN 60 Juta Rupiah

Berita Mataram – Kasus pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil terjadi di Jalan R. Suprapto, Kota Mataram. Uang tunai senilai 60 Juta Rupiah berhasil digasak maling tersebut. Korbannya adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas PUPR bernama Azuemi. Korban hanya terdiam syok mengetahui hal tersebut.

Menurut saksi mata yang ada di lokasi kejadian, pelaku berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor. Kemudian satu orang menghantam kaca mobil bagian depan sebelah kanan menggunakan helm hingga pecah. Kemudian pelaku memaksa masuk ke dalam dan mengambil plastik hitam berisi uang tunai senilai Rp60 Juta yang disimpan di bagian bawah jok sebelah kiri.

Seperti dilansir Antara News, saksi mata bernama Haerun menyampaikan bahwa pelaku berjumlah dua orang berboncengan. Setelah berhasil menggasak uang dari dalam mobil Mitsubishi Strada L200 tahun 2006, pelaku kabur melawan arah. Saksi mata sempat mencoba untuk mengejar pelaku, namun gagal karena pelaku telah menghilang.

Saksi lainnya yakni Bayu, seorang penjual nanas di sekitar lokasi kejadian membenarkan aksi pencurian tersebut. Ia menyampaikan bahwa pelaku berjumlah dua orang. Sebelum melancarkan aksinya, salah satu pelaku sempat membeli nanas dagangannya lalu kemudian melancarkan aksinya.

Sementara itu, Azuemi yang menjadi korban pencurian tersebut belum dapat dimintai keterangan akibat syok. Ia mengaku sempat berhenti untuk membeli buah di kawasan tersebut. Kemudian ia mendengar suara kaca mobil pecah yang ternyata dari mobilnya. Ia sempat mengejar pelaku namun kalah cepat dengan pelaku.

Kasubbag Humas Polresta Mataram Iptu Erny Anggraeni membenarkan hal ini dan melakukan olah TKP di tempat kejadian. Menurut keterangan, korban baru saja mengambil uang dari salah satu Bank di Jalan Langko. Uang tersebut merupakan uang kantornya yakni Dinas PUPR. Dalam kesempatan tersebut, Anggraini juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada apabila mengambil uang dalam jumlah besar. “Bila perlu minta pengawalan kepolisian, biar mencegah terjadinya aksi seperti ini,” ucapnya.