Berita Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan skenario terburuk dalam penanganan Covid-19. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan sebuah Rumah Sakit Darurat bagi para penderita Covid-19, mengingat semakin hari jumlah kasus positif Covid-19 di NTB kian bertambah.
Saat ini Pemerintah Provinsi NTB tengah mempersiapkan untuk mengubah pemanfaatan Asrama Haji menjadi RS Darurat. Hal ini sebagai salah satu upaya mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di NTB apabila terjadi lonjakan kasus positif corona. Langkah ini diambil oleh Pemerintah sebagai alternatif rujukan bagi pasien agar dapat ditangani secara intensif.
Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi NTB terus berikhtiar dalam meningkatkan pelayanan medis kepada masyarakat salah satunya adalah dengan mengalihfungsikan Asrama Haji menjadi Rumah Sakit Darurat bagi para penderita Covid-19.
Rumah Sakit Darurat itu sendiri memiliki fasilitas antara lain 82 kamar pasien dengan 164 tempat tidur. Rumah Sakit ini akan melayani pasien dengan kriteria Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan hasil Swab positif, kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ringan yang sudah dinyatakan positif serta pasien positif Covid-19 yang berusia antara 15 hingga 60 tahun tanpa gejala Komobid.
Adanya Rumah Sakit Darurat ini diharapkan dapat membantu penanganan penyebaran virus corona di NTB sehingga semua pasien yang terpapar virus corona akan mendapatkan tempat perawatan yang baik dan tepat.