counter hit make

Pemkot Tegaskan Tak Ada Pejabat Mataram Divaksin Moderna

MATARAM-Pejabat pemerintah yang mengambil jatah vaksin moderna menjadi isu nasional. Sejumlah “pejabat koboi” mengambil jatah vaksin moderna yang seharusnya diperuntukkan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes), tetapi malah mereka gunakan untuk dirinya.

Satgas Covid-19 Kota Mataram memastikan hal itu tidak terjadi di Mataram. “Kalau Mataram nggak ada pejabat yang vaksin ketiga pakai Moderna. Hanya Asisten I (Lalu Martawang). Itu pun kapasitasnya karena beliau menjabat Plt Direktur RSUD Kota Mataram,” jelas juru bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram I Nyoman Suwandiasa kepada Lombok Post, kemarin (2/9).

Selaku Plt Direktur RSUD Kota Mataram, Martawang dinilai berhak mendapatkan vaksin moderna. Karena risiko terpapar Covid-19 sangat besar. Mengingat ia setiap hari berinteraksi dengan tenaga medis dan pasien. Sehingga vaksin ketiga untuk booster diberikan padanya.

“Selain beliau (Asisten I) tidak ada. Baik Pak Wali dan Pak Wakil pun tidak melakukan vaksin ketiga pakai Moderna. Pak wali dan pak wakil pakai Sinovac. Kami pastikan tidak ada pejabat seperti itu di Mataram,” tegas Kepala Dinas Kominfo Kota Mataram ini.

Vaksinasi ketiga bagi para Nakes menggunakan vaksin Moderna sejauh ini berjalan cukup lancar. Meski belum 100 persen divaksin karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. “Misalnya vaksin ketiga membutuhkan waktu setelah tiga bulan dari vaksin kedua,” jelas Suwandiasa.

Jumlah total Nakes di Kota Mataram yang mendapat jatah vaksim ketiga sekitar 7.500 orang. “Pejabat tidak ada mengambil kesempatan untuk itu (vaksin ketiga),” tegasnya.

Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang menjelaskan dirinya mendapatkan vaksin moderna karena ia merangkap sebagai Plt Direktur RSUD Kota Mataram. “Kan peruntukannya untuk Nakes dan penunjang Nakes. Artinya yang bergelut menangani Covid-19 di RSUD harus kita proteksi seperti sopir ambulans dan lainnya,” katanya.

Tidak harus yang divaksin moderna adalah Nakes seperti perawat bidan atau dokter. Tetapi semua pegawai di RSUD Kota Mataram yang menunjang penanganan Covid-19 juga diberikan vaksin ketiga moderna.

“Kalau Pejabat Pemkot setahu saya tidak ada yang minta ke RSUD Kota Mataram untuk disuntikkan moderna. Jadi insya Allah sesuai petunjuk pusat yang kita laksanakan,” tegasnya.

Justru Martawang membeberkan pejabat Pemkot Mataram awalnya banyak yang takut disuntik vaksin. Termasuk dirinya. Karena efek sementara yang membuat tubuh pegal dan sempat meriang. Namun karena tugas yang berisiko dan kapasitasnya sebagai Plt Direktur RSUD Kota Mataram, maka ia harus memberikan contoh bagi karyawan.

“Maka saya harus bersedia disuntikkan vaksin ketiga meskipun akhirnya dua hari tidak keluar rumah karena demam dan meriang. Ini memang reaksi tubuh atas vaksin yang diberikan ke tubuh,” ucapnya tersenyum. (ton/r3)

 

Source: Lombok Post