Berita Mataram – Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami lonjakan jumlah pasien positif terjangkit virus corona. Hingga hari ini (11/04) dilaporkan sebanyak 25 orang sudah dikonfirmasi positif Covid-19 dan sebagian besar merupakan warga Kota Mataram.
Berdasarkan riwayat 25 pasien positif Covid-19 tersebut, maka transmitter utama virus corona berasal dari tiga wilayah yang berbeda, atau tiga cluster yaitu Cluster Jakarta, Cluster Bogor dan Cluster Gowa. Dari ketiga wilayah inilah virus corona menyebar di Provinsi NTB sebelum akhirnya menyebar antara pasien satu dengan pasien lainnya di NTB.
Sebagai salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran virus corona, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk mengupayakan dan memaksimalkan contact tracing terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 sekaligus contact tracing terhadap tiga cluster tersebut.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik yang juga merupakan Kepala BPBD Provinsi NTB mengatakan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk mengikuti maklumat Gubernur NTB tentang kewajiban isolasi diri bagi siapa saja yang datang dari luar daerah atau luar negeri.
Menurut Koordinator Satgas Covid-19 NTB ini, contact tracing dan maklumat Gubernur NTB soal isolasi diri adalah satu-satunya cara yang harus ditempuh secara maksimal saat ini guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB.
Berdasarkan data Gugus Tugas COvid-19 Provinsi NTB, saat ini terdapat 3.550 warga NTB yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), 1.763 orang diantaranya masih dalam pemantauan sedangkan 1.787 orang sudah selesai dipantau. Status ODP diberikan kepada siapa saja yang memiliki riwayat bepergian ke daerah yang terlebih dahulu terjangkit virus corona baik dalam dan luar negeri serta memiliki gejala sakit ringan seperti demam ringan atau batuk ringan.