counter hit make

Pembangunan Gedung Serbaguna Mataram Di Kritik Tajam

Rencana pembangunan gedung serbaguna Mataram oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mataram, dikritik. Proyek tersebut dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Anggota Dewan dinilai tidak peka dengan kondisi masyarakat saat ini.

Sekretaris Badan Pekerja Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Johan Rahmatulloh,  menegaskan, pembangunan gedung serbaguna Mataram senilai Rp 40 miliar tersebut patut menjadi sorotan publik.

“Angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Mataram masih tinggi. Bahkan di beberapa tempat masyarakat masih belum memiliki jamban untuk kebutuhan mck-nya sehingga harus melakukanya di sungai-sungai”. Tambah johan yang dilansir dari suara ntb oleh Warta Mataram.

“Persoalan yang tak kunjung selesai adalah persoalan sampah yang selalu menumpuk di ibu kota NTB,” Kritik Johan. Persoalan sampah tersebut memang menjadi hal yang sudah lama belum terpecahkan, padahal masalah sampah merupakan hal yang urgent.

Pembangunan gedung serbaguna Mataram yang dianggarkan dalam dua tahap Rp 20 miliar menggunakan APBD 2020 Dan dilanjutkan kembali Rp 20 miliar di tahun 2021 tersebut dinilai belum menjawab persoalan utama di Mataram.

“Tingkat pendidikan para anggota dewan tersebut tinggi. Tapi mereka tak peka terhadap kondisi masyarakat.  Sebagai wakil rakyat mereka mestinya serius bekerja mengalokasikan anggaran pada sektor yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak”.

Proyek ini patut diduga dan menimbulkan kesan sebagai proses pembagian pundi–pundi rupiah. “Apabila dikaitkan dengan masa bakti yang baru, maka proyek tersebut terlihat seperti cara untuk mengembalikan modal selama kampanye pemilu 2019 lalu,”. Kritik johan.

Para anggota dewan ini banyak yang berasal dari kaum milenial. Sangat disayangkan apabila mereka tak mampu melawan arus para senior mereka di parlemen. Wakil rakyat dari kaum milenial seharusnya lebih peka dan secara serius memperhatikan hajat hidup orang banyak.

Seyogyanya para anggota dewan menghentikan rencana pembangunan tersebut dan mengalihkan kepada program yang menjadi prioritas perbaikan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Tegas johan yang dilansir dari suara ntb oleh Warta Mataram.