counter hit make

PDIP bikin beasiswa bandingin Jokowi-SBY, RG: Itu judi, menang pamer, kalah tak terima!

Jokowi dan SBY. Foto: SBY Centre

Akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung angkat bicara soal rencana PDIP yang ingin membuat beasiswa bagi mereka yang mengkaji secara akademis antara kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hingga saat ini, mereka yang mendaftar beasiswa tersebut sudah terkumpul sebanyak lebih dari 50 orang.

Menanggapi hal tersebut Rocky Gerung menyindir beasiswa yang diberikan mirip dengan judi togel.

Jokowi dan SBY. Foto: Antara
Jokowi dan SBY. Foto: Antara

Dia juga mengaku heran dengan sikap dari PDIP yang seakan menunjukkan bahwa mereka tak mau mengakui kekalahan.

Namun sebaliknya, kata Rocky, kalau dia berada di pihak yang menang justru memamerkan secara berlebihan.

“Ini kayak main judi togel, kalau kalah enggak mengaku, kalau menang dipamerkan berlebih,” kata Rocky Gerung dalam saluran YouTube miliknya, dikutip Hops.id pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Kemudian pria yang dikenal sebagai tokoh pengajak seruan ‘akal sehat’ ini mengajak publik untuk membayangkan apabila para pengikut beasiswa tersebut menemukan fakta bahwa SBY lebih baik ketimbang Jokowi.

Tentu nantinya pihak PDIP bakal membatalkan beasiswa tersebut.

“Ini bayangkan misalnya ada riset yang menunjukkan bahwa seluruh prameter ekonomi politik, itu unggul SBY, 53 orang itu bilang begitu, lalu di hari terakhir dia akan bilang beasiswa kami batalkan, dalihnya karena ada covid,” ujar Rocky Gerung sambil tertawa.

Presiden Jokowi dan SBY
Presiden Jokowi dan SBY di Istana Merdeka pada 2017. Foto BPMI Setpres

Sejak awal diumumkannya beasiswa, Rocky Gerung menilai bahwa PDIP memang ingin menggerogoti prestasi SBY.

Padahal apabila dilihat ke belakang, tentu metodologi penilitan yang diambil tidak bersifat netral. Di mana ada peran PDIP yang memberikan sponsor dan ada sosok Presiden Jokowi yang merupakan kader PDIP.

“Dari awal memang ide itu untuk menggerogoti prestasi SBY, jadi bagaimana metedologinya kalau PDIP mensponsori analisis untuk membandingkan Jokowi dan SBY. Jokowi aja kader PDIP kan, dari situ aja metedologinya udah kacau,” imbuhnya.

Artikel dari Hops.ID