Berita Mataram – Tidak hanya pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 yang menjadi masalah khususnya di sektor kesehatan yang dialami oleh Kota Mataram saat ini, melainkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang hingga saat ini terdapat jumlah kasus sebanyak 644 orang dinyatakan positif terjangkit DBD tersebut. Dari total 644 kasus tersebut, dua orang diantaranya telah meninggal dunia.
Angka tersebut didasarkan pada jumlah angka akumulasi sejak bulan Januari 2020 lalu hingga saat ini. Jumlah tersebut adalah pasien yang dinyatakan positif setelah melalui uji laboratorium dan tidak termasuk suspek ataupun menyerupai. Meskipun demikian, kasus demam berdarah di Kota Mataram belum dapat dikatakan sebagai kasus luar biasa (KLB).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi mengatakan bahwa jumlah kasus DBD di tahun 2020 ini meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu termasuk dengan jumlah kematian yang juga mengalami peningkatan dari tahun lalu yaitu meninggal satu orang. Peningkatan tersebut dapat terjadi akibat beberapa alasan dan salah satunya adalah para kader tidak dapat melaksanakan sosialisasi tentang pemberantasan sarang nyamuk serta pemantauan jentik nyamuk.
Kegiatan sosialisasi tersebut tidak dapat dilaksanakan akibat adanya kebijakan dari pemerintah soal pembatasan sosial yang mengakibatkan para kader tidak berani untuk melakukan sosialisasi tersebut. Pandemi Covid-19 ini memegang peranan penting yang mengakibatkan meningkatnya jumlah pasien positif DBD di Kota Mataram.
Sementara itu, kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pemkot Mataram terkait dengan pemberantasan nyamuk ini adalah dengan melakukan fogging, terutama pada kelurahan yang terdapat warga positif DBD. Hal tersebut dilakukan setiap hari tergantung cuaca. Namun, upaya tersebut hanyalah untuk membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk akan tetap berkembang biak.
Saat ini program yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mensosialisasikan Jumantik (Juru Pemantai Jentik), yaitu program pemantauan jentik nyamuk yang dilakukan oleh salah satu orang yang ada di sebuah keluarga. Tujuannya adalah agar di setiap keluarga memiliki satu orang Jumantik. Selain itu, Pemkot Mataram juga terus mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.