“Knowing” adalah salah satu film fiksi ilmiah terbaik yang pernah saya tonton – menakutkan, menegangkan, cerdas, dan, bila perlu, agak mengagumkan. Dengan cara yang sangat berbeda, ini sebanding dengan “Kota Gelap” yang hebat, oleh sutradara yang sama, Alex Proyas. Film itu tentang sifat tersembunyi dari dunia yang menurut para pria mereka tinggali, dan begitu juga yang ini.
Plotnya melibatkan yang paling mendasar dari semua perdebatan filosofis: Apakah alam semesta bersifat deterministik atau acak? Apakah segala sesuatu dengan cara tertentu telah ditentukan sebelumnya atau apakah itu terjadi secara kebetulan? Jika pertanyaan itu terdengar terlalu abstrak, tunggu sampai Anda melihat film ini, yang mengutarakannya secara gamblang: Bagaimana jika kita bisa mengetahui sebelumnya kapan Bumi akan berakhir?
Nicolas Cage, dalam penampilan edgy lainnya, berperan sebagai John Koestler, seorang profesor astrofisika di MIT. Dia memilih deterministik; saat dia memberi tahu kelasnya, dia percaya “kotoran terjadi.” Istrinya telah meninggal, dan dia membesarkan putranya yang masih kecil, Caleb (Chandler Canterbury). Sebuah kapsul waktu dibuka di sekolah Caleb, berisi gambar para siswa pada tahun 1959 yang memprediksi pemandangan tahun 2009. Tapi lembaran yang didapat Caleb bukanlah gambar; itu ditutupi dengan deretan angka. Dalam sebuah prolog, kita pernah melihat gadis bermata angker, Lucinda (Lara Robinson), yang begitu intens menekan angka-angka itu ke kertas.
Apa arti angka-angka ini? Anda sudah tahu dari iklan TV, tapi saya rasa saya tidak harus memberi tahu Anda. Saya akan menulis artikel lain yang akan berisi spoiler. Izinkan saya mengatakan bahwa Koestler hampir secara tidak sengaja menemukan pola dalam angka-angka, dan mereka menggoyahkan pikiran ilmiahnya hingga ke intinya. Obsesinya dicemooh oleh rekannya di MIT, seorang kosmolog bernama Phil Beckman (Ben Mendelsohn), yang memperingatkan Koestler terhadap bid’ah numerologi – penemuan pola imajiner dalam angka. Argumen Mendelsohn yang penuh gairah, yang belum bersifat teknis namun secara ilmiah, meningkatkan taruhannya. Ini bukan film tentang kekacauan psikis; Koestler adalah seorang ilmuwan yang keras kepala, juga, atau selalu berpikir demikian, sampai halaman angka itu sampai ke tangannya.
