counter hit make

Ngeri! Begini prediksi ilmuwan tentang kondisi Bumi di tahun 2500

Ilustrasi penampakan Bumi dari luar angkasa. Foto: Popular Science

Kondisi Bumi yang sudah memprihatinkan karena perubahan iklim hingga pemanasan global disebut bakal menjadi tempat yang asing di masa depan, jika manusia tidak segera bertindak untuk melakukan perubahan.

Ada banyak laporan berdasarkan penelitian ilmiah yang berbicara tentang dampak jangka panjang dari perubahan iklim, seperti naiknya tingkat gas rumah kaca, suhu dan permukaan laut pada tahun 2100 mendatang.

Setiap beberapa tahun sejak tahun 1990, para ilmuwan telah mengevaluasi kemajuan melalui laporan penilaian imiah Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan laporan khusus terkait.

Penilaian PBB yang baru-baru ini diterbitkan memperingatkan bahwa manusia diminta bersiap untuk suhu yang tambah memanas 2,7 derajat celcius pada tahun 2100 mendatang, jika manusia tidak segera mengambil tindakan.

Jika suhu bertambah 2,7 derajat, diprediksi akan terjadi kebakaran, badai, kekeringan, banjir dan panas yang belum pernah dirasakan manusia sebelumnya.

Dalam pemodelan terbaru yang dibuat oleh ilmuwan, Christopher Lyon dan rekan-rekan, yang diterbitkan di The Conversation, diproyeksikan bagaimana kondisi Bumi setelah tahun 2100. Para ilmuwan bahkan memproyeksikan kondisi Bumi sampai tahun 2500 mendatang.

Kondisi Bumi setelah tahun 2100

China alami krisis energi. Foto: Aws For WP
Foto: Aws For WP

Melansir laman Science Alert, Kamis 30 September 2021, dalam permodelan yang dilakukan, para peneliti tersebut mengadopsi proyeksi model iklim global berdasarkan Representative Concentration Pathways (RCP), yang merupakan proyeksi konsentrasi gas rumah kaca (GRK) atmosfer.

Dari pemodelan itu, peneliti mendapati bahwa suhu rata-rata global terus meningkat setelah tahun 2100. Dari skenario tersebut, vegetasi dan wilayah tanam dengan kualitas lahan terbaik terdapat di daerah dekat kutub. Area yang bisa digunakan untuk bercocok tanam pun berkurang. Bahkan, tempat-tempat dengan sejarah panjang kekayaan budaya dan ekosistem seperti Lembah Amazon bisa menjadi tandus.

Lebih lanjut, ilmuwan mendapati tekanan panas yang mencapai tingkat sangat fatal bagi manusia yang hidup di daerah tropis. Daerah itu mungkin di masa depan tidak akan jadi tempat yang layak huni.

Bahkan dari pemodelan dengan skenario mitigasi yang tinggi, peneliti menemukan bahwa permukaan laut terus naik karena mengembang dan bercampurnya air di lautan yang memanas.

Bakal jadi tempat yang asing?

Ilustrasi matahari
Foto: Luis Graterol di Unsplash

Dari tahun 1500 hingga hari ini, manusia telah banyak mengalami perubahan zaman, dari mulai penjajahan, revolusi industri, lahirnya negara-negara modern, hingga pembakaran massal bahan bakar fosil dan kenaikan suhu global.

Jika manusia gagal menghentikan pemanasan global, kata ilmuwan, 500 tahun ke depan dan seterusnya Bumi akan berubah, yang bisa menantang kemampuan manusia untuk mempertahankan banyak hal penting untuk bertahan hidup.

“Terutama dalam budaya yang berakar secara historis dan geografis yang memberi kita makna dan identitas,” kata peneliti dalam tulisnnya.

Dari pemodelan yang dilakukan dan hasil yang didapat, ilmuwan mengatakan Bumi akan menjadi tempat yang asing bagi manusia di masa depan, jika tidak dilakukan perubahan dalam menghadapri krisis iklim dan pemanasan global.

“Pilihan yang kita hadapi adalah segera mengurangi emisi, sambil terus beradaptasi dengan pemanasan yang tidak dapat kita hindari akibat emisi hingga saat ini, atau mulai mempertimbangkan kehidupan di Bumi sangat berbeda dibandingkan dengan hari ini,” kata ilmuwan dalam penelitiannya.

Artikel dari Hops.ID