counter hit make

Mengembangkan Skill Anak-Anak, Taman Budaya NTB Gelar Sekolah Olah Seni

Warta Mataram – Hari Minggu, tanggal 22 Agustus 2021, Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali melaksanakan Program Seni Budaya yang dinamakan Sekolah Olah Seni. Program Olah Seni merupakan ajang pembinaan bakat, kreativitas, dan apresiasi seni yang didasari tuntutan dan kesadaran untuk mengoptimalkan perkembangan kemampuan fisik dan psikis peserta didik secara komprehensif di bidang seni.

“Program yang dinamakan Sekolah Olah Seni dilakukan rutin tiap tahun. Program ini merupakan program dan kegiatan unggulan Taman Budaya dan didukung oleh pemerintah NTB dengan memberikan apresiasi dan anggaran untuk mengembangkan sekolah ini,” ujar Kepala Taman Budaya, Bapak Lalu Manan, yang akrab disapa Mamiq Manan saat diwawancarai media ini. (22/08/2021)

Tujuan diadakannya Sekolah Olah Seni adalah untuk mengembangkan skill yang dimiliki oleh anak-anak yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Harapan kami, Sekolah Olah Seni ini yang pertama memberikan ruang kepada generasi kita dari PAUD sampai anak-anak SMA untuk mengembangkan bakat-bakat dan minatnya, sehingga kelak bisa membawa harum nama NTB. Dan kedua, bisa mengembangkan dan menularkan ilmunya di Sekolah Olah Seni ini di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Mamiq Manan, Kepala Taman Budaya NTB saat diwawancarai wartamataram.com

Latihan Olah Seni dimulai dari Bulan Februari lalu, sesuai protokol covid-19. Sebelum pandemi, latihan olah seni dilakukan setiap hari minggu. “Latihan dari masing-masing cabang memiliki jadwal sendiri-sendiri. Kalau dulu, sebelum covid, latihannya tiap hari Minggu. Sekarang teman-teman ambil jam beda-beda, takutnya berkerumun. Misalkan, kelas tari di jam pagi, dan yang 5 kelas dibagi lagi dan jamnya dibedakan,” ujar Ni Wayan Sri Aritini, S.Sn atau yang akrab di sapa Bu Asti, Kepala Seksi Pelestarian Budaya Taman Budaya NTB, saat diwawancarai terkait program olah seni. (22/08/2021)

Olah seni yang dilaksanakan di Gedung Tertutup Taman Budaya kemarin merupakan evaluasi pertama, dan evaluasi kedua akan dilaksanakan bulan November 2021. Program olah seni ini terdiri dari seni tari, seni musik, sastra, vokal, dan seni rupa.

“Olah seni kali ini merupakan evaluasi pertama dan yang kedua akan dilakukan Bulan November. Tari di olah seni ini berjenjang, ada kelas dasar, ada kelas menengah A, B, ada kelas lanjutan, dan kelas eksperimen. Kalau di musik, ada musik tradisi, gamelan, gitar, dan biola, Gitar dan biola memiliki dua kelas, yaitu kelas dasar dan kelas lanjutan. Seni rupa dari mewarnai dan melukis. Untuk kelas vokal ada satu saja dan satu lagi kelas Sastra,” jelas Bu Asti.

Peserta Olah Seni yang dilaksanakan kemarin sangat dibatasi karena aturan PPKM yang mengharuskan segala keterbatasan. Peserta dari semua cabang seni dibatasi dan hanya perwakilan dari masing-masing cabang.

“Peraturan PPKM ini yang membuat peserta harus dibatasi. Yang semula peserta tari 20 orang, sekarang jadi 12 orang. Akan tetapi, antusiasnya ibu-ibu dan anak-anak itu senang,” lanjutnya. Jurnalis (RNWM)