SETELAH penampakannya tiga tahun lalu, Gerhana Bulan Total (GBT) akan terlihat kembali di wilayah Indonesia pada tanggal 26 Mei 2021.
Salah satu fenomena astronomi ini tergolong eksotis dan tentu terasa spesial dibandingkan kejadian Gerhana Bulan Total sebelum-sebelumnya.
Kali ini tidak hanya Bulan akan terlihat berwarna merah dan tampak lebih besar, melainkan juga bertepatan dengan detik-detik Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.
Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Dengan kata lain bayangan Bumi menutupi Bulan, sehingga Bulan tidak dapat memantulkan cahaya Matahari.
Mengapa dikatakan “total” karena Bumi, Matahari, dan Bulan berada di posisi sejajar serta Bulan tepat berada di umbra Bumi. Umbra yang dimaksud adalah bayangan inti atau paling gelap, dimana sumber cahaya (Matahari) sepenuhnya terhalang.
Pada hakikatnya, Gerhana Bulan ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Gerhana Bulan Penumbra, seluruh bagian bulan di bagian penumbra sehingga terlihat samar-samar, Gerhana Bulan Total, semua bagian bulan tertutupi oleh bayangan bumi, Gerhana Bulan Sebagian, bulan tidak seluruhnya terhalangi oleh bumi.
Menurut informasi yang di release oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat beberapa fase atau tahapan terjadinya GBT kali ini, diawali dengan (1) Awal Fase Penumbra, (2) Awal Fase Sebagian, (3) Awal Fase Total, (4) Puncak Gerhana, (5) Akhir Fase Total, (6) Akhir Fase Sebagian, dan (7) Akhir Fase Penumbra.
Namun semua fase ini tidak teramati secara merata di wilayah Indonesia, kecuali di wilayah Papua. Sedangkan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat mengamati dari awal fase total sampai dengan akhir fase penumbra. Selain itu, warga NTB juga dapat melihat fase tersebut mulai pukul 19.09 WITA hingga 21.15 WITA.
Keunikan Super Blood Moon 26 Mei 2021
Seperti pada Kejadian Gerhana Bulan lainnya, penampakan Bulan lebih besar dibanding biasanya. Namun kali ini, posisi Bulan bersamaan dengan terjadinya perigee (Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi) yang menyebabkan Bulan akan terlihat sangat besar layaknya super moon. Penamaan blood dikarenakan penampakan Gerhana Bulan Total nanti pada fase puncaknya akan memunculkan warna kemerahan seperti darah.
Warna merah ini berkaitan dengan pembiasan cahaya merah Matahari oleh atmosfer Bumi. Maka dari keunikan-keunikan tersebutlah, mengapa fenomena kali ini dinamakan dengan sebutan Gerhana Bulan Total Merah Super (GBT Merah Super) atau Super Blood Moon.
Berdasarkan laporan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bahwa GBT Merah Super pada tanggal 26 Mei nanti memiliki lebar sudut yang lebih besar 13,77% dibandingkan ketika berada di titik terjauhnya (apogee), tingkat cahaya yang 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata.
Selain itu, fenomena GBT Merah Super yang beriringan dengan Hari Raya Waisak akan terjadi secara berulang setiap 195 tahun sekali dan akan muncul pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217, dan 16 Mei 2394.
Keunikan lainnya, sebenarnya pada tahun 2021 terdapat 4 kali gerhana, yaitu Gerhana Matahari Cincin, Gerhana Matahari Sebagian, dam Gerhana Matahari Total. Namun hanya salah satu saja yang dapat teramati di Indoensia, yaitu Gerhana Bulan Total.
Perlu Diketahui Saat Pengamatan
Pengamatan Gerhana Bulan Total tidaklah berbahaya seperti halnya Gerhana Matahari, sebab cahaya nya tidak terlalu terang seperti Matahari. Oleh karena itu masyarakat bisa mengamati dengan mata telanjang.
Dengan kata lain, kita dapat mengabadikan gerhana ini dengan penyajian foto yang tak biasa dan yang terpenting pada saat menyaksikannya dalam kondisi cuaca yang cerah. Tak hanya itu, masyarakat juga dapat mengikuti proses pengamatan yang dilakukan oleh BMKG dengan mengakses https://www.bmkg.go.id/gbt.
Gerhana Bulan Total kali ini merupakan salah satu fenomena unik. Tidak hanya penampakannya yang berwarna merah dan besar, melainkan juga kemunculannya yang langka karena beriringan dengan Hari Raya Waisak. Oleh karena itu, mari manfaatkan kesempatan yang sangat luar biasa ini pada tanggal 26 Mei 2021 dan pastikan tetap mengikuti protocol Covid-19. (*)