Warta Mataram – Lalu Muhammad Iqbal (LMI) memutuskan untuk membatalkan acara tasyakuran yang sebelumnya direncanakan berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghematan dan komitmen terhadap kesederhanaan.
“Kita kencangkan ikat pinggang saja. Kalau mau syukuran, buat yang sederhana,” ujar LMI. Pernyataan ini menegaskan bahwa acara syukuran tidak harus mewah dan tetap bisa bermakna tanpa pengeluaran besar.
Keputusan pembatalan ini sejalan dengan upaya efisiensi dalam pengelolaan sumber daya. LMI menilai, dalam situasi saat ini, penggunaan anggaran harus lebih bijak dan diprioritaskan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, ia menekankan bahwa esensi tasyakuran adalah rasa syukur dan kebersamaan, yang tidak ditentukan oleh kemewahan acara. Dengan memilih syukuran sederhana, ia ingin memberi contoh bahwa nilai-nilai kebersamaan dapat tetap dijaga tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Langkah ini juga mencerminkan empati terhadap kondisi ekonomi yang sedang dihadapi oleh masyarakat. LMI berharap keputusan ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain agar lebih memperhatikan pengeluaran dan mengutamakan efisiensi dalam setiap kegiatan.
Dengan membatalkan acara di TMII dan memilih tasyakuran yang lebih sederhana, LMI ingin menegaskan bahwa kesederhanaan adalah sikap yang harus dijaga dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam merayakan pencapaian atau momen penting.