counter hit make

Lebih Dekat dengan dr Emirald Isfihan, Calon Direktur RSUD Kota Mataram

Umur dr Emirald Isfihan baru 39 Tahun. Namun, kemampuannya dalam hal mengelola rumah sakit, tak perlu diragukan lagi. Dialah “mesin utama” dr HL Herman Mahaputra atau Dokter Jack saat memimpin rumah sakit ini.

 

ALII ROJAI, Mataram

 

SIAPA yang tidak mengenal dr Emirald Isfihan. Di lingkungan RSUD Kota Mataram, namanya begitu harum. Pria yang saat ini menjabat Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSUD Kota Mataram ini dikenal ramah dan penyabar.

Jauh hari sebelum lelang jabatan digelar, nama Emirald sudah santer terdengar. Ia dinilai sosok yang paling tepat untuk menggantikan dr HL Herman Mahaputra atau Dokter Jack. Baik secara kemampuan maupun visinya dalam memajukan rumah sakit plat merah ini.

Dorongan dari para tenaga medis dan keluarga besar RSUD Kota Mataram, membuat Emirald tak bisa menolak. Ia pun mewujudkan harapan itu dengan mantap mendaftarkan diri ke Panitia Seleksi (Pansel) Lelang Jabatan Pemkot Mataram.

Dia mengikuti semua prosedur yang dibuat tim Pansel tersebut. “Secara persyaratan sudah memenuhi. Jadi saya ikuti alurnya,” kata lulusan Universitas Hasanuddin Makassar ini.

Siapa saja ASN yang memenuhi persyaratan bisa ikut bertarung pada Pansel jabatan lowong Eselon II Pemkot Mataram. Jadi sebagai seorang ASN yang memenuhi persyaratan dia  mencoba menunjukkan kompetensi. “Yang penting kita sudah berikhtiar,” ucap pria 39 tahun ini.

Emirald sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti pansel jabatan lowong tersebut. Seperti menyiapkan makalah dan tes kesehatan. Sebagai bagian dari RSUD Kota Mataram yang cukup lama, Emirald sebagai ASN Pemkot Mataram ingin melayani pasien lebih baik lagi. Dia tidak ingin ada pelayanan di rumah sakit berbelit-belit atau birokrasinya panjang.

“Pelayanan bagi pasien harus dipermudah,” cetus lulusan Magister Perumahsakitan Universitas Indonesia (UI) ini.

Pada era sekarang ini, kata dia, untuk memperkuat infrastruktur operasional, sejak beberapa tahun terakhir sektor rumah sakit mulai mengarah pada penerapan teknologi smart hospital. Kedepannya, digitalisasi ini akan semakin dibutuhkan.

“Kita perlu memetakan strategi digitalnya dengan lebih komprehensif untuk dapat memaksimalkan keamanan, efisiensi operasional, dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya,” tutur dia.

Pelayanan di RSUD Kota harus, menurutnya harus terus di-upgrade. “Kalau kita bicara inovasi, memang tidak akan ada habisnya,” ucapnya.

Bagi Emirald, memudahkan pelayanan bagi pasien menjadi hal yang utama. Seperti pelayanan kepada masyarakat yang akan berobat tidak harus daftar di rumah sakit, namun bisa memberikan kemudahan melalui aplikasi. Sehingga nantinya tidak perlu melakukan antrian. Begitu juga dalam pemberian resep masyarakat tidak harus menunggu, namun bisa langsung melalui aplikasi. “Masyarakat tinggal tebus obatnya di apotik,” ucapnya.

Begitu juga untuk melihat kondisi atau keadaan pasien, nantinya bisa melalui aplikasi. Sehingga keluarga bisa tahu kondisi keluarganya yang sakit. Tak hanya masalah pelayanan, Emirald juga ingin ada aplikasi komplain bagi pasien. Dia mencontohkan, ada warga yang antre sampai dua jam tapi tidak dilayani. “Pasien bisa langsung komplain ke pihak rumah sakit atau dokter. Apa kendala sehingga masyarakat tidak dilayani,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, RSUD Kota Mataram siap mendukung MotoGP yang akan digelar di lintasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah. Tenaga medis di RSUD, baik itu perawat maupun dokter siap turun  membantu  rider maupun penonton. “RSUD Kota Mataram bisa diandalkan membantu dalam bidang kesehatan pada MotoGP nanti,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, RSUD Kota Mataram sudah menerapkan medical tourism. Rumah sakit bisa memberikan pelayanan kepada pembalap atau mekanik motoGP. Kini kata dia, rumah sakit ini memiliki program public safety center (PCS) 119. Layanan PSC 119 masyarakat bisa mendapatkan pelayanan ambulans dan tenaga medis saat berada kondisi gawat darurat.

“Apa yang dilakukan ini dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Pelayanan ini juga berlaku untuk para wisatawan mancanegara. Sebagai daerah pariwisata, ia ingin memberikan pelayanan kepada turis. “Saya rasa ini bukan hal yang baru di RSUD Kota Maaram,” ujarnya.

Tak hanya itu, Emirald juga ingin menjadikan RSUD Kota Mataram naik menjadi kelas B Pendidikan. Dengan kelas ini maka mahasiswa dokter spesialis di perguruan tinggi ibisa menimba ilmiudi rumah sakit. “Unram (Universitas Mataram) rencananya akan membuka dokter spesialis,” tukasnya. (*/r3)

 

Source: Lombok Post