counter hit make

Kurangi kecanduan, pemerintah China batasi anak main game online jadi cuma 3 jam per minggu

OPPO Reno5 saat diajak bermain PUBG Mobile. Foto: Hops.ID/Dii

Pemerintah China telah memerintahkan perusahaan game online di negaranya untuk mengurangi layanan yang mereka berikan kepada para gamer muda, dalam langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi kecanduan game di kalangan anak di bawah umur.

Menurut kantor berita Xinhua, disitat Selasa 31 Agustus 2021, di bawah aturan baru tersebut, gamer muda hanya diperbolehkan menghabiskan satu jam bermain game online, yakni dari pukul 8 malam hingga 9 malam pada hari Jumat, akhir pekan dan hari libur. Sehingga totalnya dalam satu minggu, anak di bawah umur di China hanya diperbolehkan bermain game selama 3 jam.

Perusahaan game online akan dilarang memberikan layanan game kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam tersebut dan perlu memastikan bahwa mereka telah menerapkan sistem verifikasi nama asli. Langkah terbaru ini dibuat setelah terdapat laporan bahwa anak-anak menggunakan ID orang dewasa untuk menghindari aturan.

Bendera China. Foto: Wikimedia
Bendera China. Foto: Wikimedia

Sebelumnya, pihak berwenang telah membatasi waktu bermain gamer muda hingga 1,5 jam sehari dan tiga jam pada hari libur. Administrasi Pers dan Publikasi Nasional juga mengatakan kepada Xinhua bahwa mereka akan meningkatkan frekuensi dan intensitas inspeksi kepada perusahaan game online untuk memastikan mereka menerapkan batas waktu dan sistem anti-kecanduan.

Regulator mengatakan bahwa tujuan dari aturan baru ini adalah untuk ‘secara efektif melindungi kesehatan fisik dan mental anak di bawah umur’. Ini juga mendesak perusahaan game China untuk selalu memprioritaskan kebaikan sosial dan secara aktif menanggapi masalah masyarakat.

“Tindakan Beijing terhadap industri game cukup konsisten dalam melindungi anak di bawah umur. Secara historis, pihak berwenang selalu memiliki niat untuk mengurangi paparan dari apa yang mereka anggap sebagai kebiasaan yang sangat membuat ketagihan,” kata Rui Ma, seorang analis teknologi China yang berbasis di AS, dilansir The Guardian.

Ilustrasi game streamer. Foto: Aether Flask
Ilustrasi game streamer. Foto: Aether Flask

Pihak berwenang China memiliki sejarah panjang dalam campur tangan dalam industri game online yang berkembang pesat di negara itu. Pada tahun 2018, regulator menghentikan penerbitan lisensi video game selama lebih dari delapan bulan, yang kemudian memicu aksi jual di antara investor perusahaan China yang menyediakan layanan tersebut.

Namun, hingga saat ini, game online adalah bisnis yang sangat menguntungkan di China karena banyaknya pemain muda di seluruh negeri. Tetapi media pemerintah dalam beberapa bulan terakhir telah menyoroti kekhawatiran kecanduan game di antara para orang tua.

Pengumuman soal pembatasan jam main game bagi anak di bawah umur kemungkinan akan memicu reaksi pasar di antara investor di perusahaan game China. Namun, Tencent, perusahaan video game paling menguntungkan di dunia mengatakan, bahwa anak di bawah umur hanya merupakan sebagian kecil dari pendapatan game online-nya.

Artikel dari Hops.ID