Khairunnisa SPd, Msc, seorang dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima melakukan bimbingan skripsi melalui Whatsapp dan Email Guna meminimalisir penggunaan kertas yang berbahan dasar kayu agar meminimalisir pemanasan global.
Selain meminimalisir adanya penggunaan kertas, bimbingan skripsi melalui Whatsapp dan email tersebut juga bertujuan agar mahasiswa lebih mudah dalam melakukan komunikasi dan konsultasi dengan dosen pembimbing, supaya waktu yang di gunakan dapat berguna dengan lebih efesien.
“Saat ini pemanasan global sudah semakin meningkat, penggunaan kayu yang berlebihan perlu dicegah, kertas yang berbahan dasarnya kayu harus dikurangi penggunaanya, makanya bimbingan via Whatsapp dan Email yang saya,” tambah Khairunisa SPd, Msc yang dilansir dari Antara oleh Warta Mataram.
Saat menggunakan media Whatsapp dan Email waktu yang digunakan untuk bimbingan sangat efektif, proses konsultasi dan bimbingan terhadap mahasiswa dapat dilakukan jarak jauh tanpa mengurangi transformasi ilmu yang tersalurkan.
“Saat ini merupakan era serba teknologi, jadi lebih baiknya lagi apabila kita memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kegiatan kita tanpa terhambat dengan jarak maupun waktu,” tambahnya.
Dijelaskannya, saat proses bimbingan, Khairunisa mencoret dengan tanda biru untuk dipertimbangkan, tanda kuning untuk ditambahkan, dan tanda merah untuk dihapus. “Agar mahasiswa tidak bingung dalam skripsi yang dikirim melalui Whatsapp dan Email,” jelasnya.
Abdurrahman yang merupakan salah satu Mahasiswa bimbingan menanggapi hal tersebut dengan positif, dirinya merasa lebih dimudahkan saat melakukan bimbingan skripsi melalui Whatsapp dan Email, selain mudah untuk direfisi kembali, efektifitas dan efesien waktu menjadi lebih mudah.
“Judul Skripsi saya ‘Pengaruh Pemanfaatan Media Berbasis Android Terhadap Minat Belajar Siswa Di SMAN 1 Bolo Kabupaten Bima”, Saya merasa lebih enak dengan teknik bimbingan seperti ini, selain mudah dimengerti juga mudah di refisi kembali yang salah” katanya.
Khairunisa Merupakan salah satu dosen yang memanfaatkan teknologi dengan baik juga mengurangi penggunaan kertas yang mana peduli akan alam. Semoga kedepan teknik dosen kreatif ini bisa diikuti oleh yang lainnya baik di Mataram maupun di seluruh Indonesia.
