Warta Mataram – KOMPAK yang bersinergi dengan Bappeda NTB menggelar acara FORUM INSPIRASI dengan tema SINERGI MULTIPIHAK DALAM PENURUNAN KEMISKINAN MEWUJUDKAN NTB GEMILANG yang bertempat di Prime Park Hotel Mataram, Rabu 15/12/2021.
Forum ini dibuka oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. Hadir juga pada forum inspirasi adalah Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan BAPPENAS, Drs. Pungky Sumadi, MCP, Ph.D, Minister Counsellor Governance & Human Development Kedutaan Besar Australia, Kirsten bishop, dan Team Leader KOMPAK, Anna Winoto.
Kirsten Bishop mengatakan bahwa forum hari ini (15/12) menandai tahun ke-7 kemitraan antara KOMPAK dengan pemerintah provinsi dan kabupaten yang ada di NTB. “Hal ini merupakan puncak dari berbagai upaya, percontohan, dan pembelajaran yang dihasilkan melalui kemitraan kami di 102 desa di kabupaten Lombok utara, Lombok Timur, Sumbawa dan Bima. Karena program KOMPAK akan berakhir pada bulan Juni tahun 2022, kami berharap pada forum ini kita dapat berbagi pelajaran dan praktek baik, sehingga pencapaian program KOMPAK dapat terus dilanjutkan.”
Kirsten melanjutkan, “Hari ini kita dapat memiliki kesempatan untuk mendengarkan dengan tentang hasil kolaborasi kami yang telah mengatasi kemiskinan dan kesenjangan dengan meningkatkan pemberian layanan dan mendukung pembangunan ekonomi lokal. Ada banyak hal baik yang dapat dijadikan contoh, namun beberapa adalah hasil dari kerja kami, termasuk Dana Insentif Desa (DINDA) di kabupaten Bima yang telah memberikan dana tambahan kepada desa yang berinvestasi. Ada Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) di Kabupaten Sumbawa yang telah memobilisasi fasilitator desa untuk membantu warga dengan berfokus pada orang tua, dan penyandang disabilitas memperoleh dokumen pencatatan sipil dengan lebih mudah dan secara gratis. Sistem informasi Desa (SID) di Kabupaten Lombok Timur yang membantu pemerintah desa dalam merencanakan dan menargetkan pelayanan dasar. Selain itu, Keperantaraan Pasar di Lombok Utara yang mendukung usaha mikro untuk berpartisipasi dalam industri pariwisata.”
Drs. Pungky Sumadi, MCP., Ph.D (Deputi bidang kependudukan dan ketenagakerjaan BAPPENAS) mengatakan, “Selama ini kemiskinan kita cenderung kita atasi secara sectoral, tetapi mulai saat ini kita pendekatannya pada wilayah, tidak akan sama pendekatan satu wilayah ke daerah lainnya. Kekuatan di satu daerah harus kita cari dan dikembangkan, lalu kita intervensi dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, penggunaan data menjadi sangat penting.”
Penyerahan penghargaan oleh Wakil Gubernur NTB, Ummi Rohmi, kepada kepala daerah di Kabupaten yang berinovasi demi kesejahteraan mayarakat, diantaranya kabupaten Lombok Utara, kabupaten Sumbawa, kabupaten Lombok Timur, kabupaten Bima.
Penghargaan pertama diterima langsuung oleh Bapak Bupati kabupaten Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH. Penghargaan kedua diterima oleh ibu Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd. Penghargaan ketiga diberikan kepada kabupaten Lombok Timur yang mewakili. Penghargaan keempat diberikan kepada kabupaten Bima yang mewakili. Penghargaan kelima diberikan kepada Team Leader KOMPAK, Anna Winoto
Wagub NTB, Dr. Hj. SitiRohmi Djalilah, mengungkapkan NTB bertekad untuk memberantas kemiskinan melalui desa karena desa adalah ujung tombak dan dalam pembangunan semua desa sekarang sudah berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs), selaras dengan apa yang pemerintah Provinsi dan Kabupaten inginkan. Mengatasi kemiskinan secara komprehensif dari seluruh aspek harus diperhatikan dan bersakala desa. Program-program unggulan Provinsi NTB juga rata-rata berbasis desa. Pada wilayah ekonomi misalkan, dalam pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
harus betul-betul disesuaikan dengan potensi yang ada pada desa tersebut.
Dalam aspek kesehatan, Ummi Rohmi mengatakan, “Posyandu di NTB hadir sebagai pusat edukasi berbasis dusun yang diharapkan untuk bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Dari 7.600 kurang lebihnya jumlah Posyandu se-NTB, sudah hampir mencapai 100 (seratus) persen Posyandu di NTB sudah menjadi Posyandu keluarga.”
Team Leader Kompak, Ana Winoto, mengatakan, “Pada tahun 2016, program Kompak yang dimulai di NTB telah berkembang, yaitu dalam pelayanan Adminduk (Administrasi Kependudukan) sudah tersedia di desa, jadi semua bisa terselesaikan di desa secara cepat. Wagub NTB selalu semangat mengenai membangun dari desa. Akan tetapi, desa butuh pendampingan dari kecamatan untuk meningkatkan kesejatraannya.” (JSWM)