counter hit make

Kelompok KKNT UNRAM Melaksanakan Penyuluhan dan Agenda Praktek Pembuatan POC di Desa Marong Lombok Tengah

Pada tanggal 8 Juli 2022, tepatnya pada hari Jumat, Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Mataram (KKNT UNRAM) Tahun 2022 (genap) Delegasi Desa Marong, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, telah melaksanakan agenda penyuluhan dan agenda praktek langsung mengenai pembuatan pupuk organik dan agenda penghijauan.

Agenda ini lebih lanjut menerangkan mengenai bagaimana kemudian eksistensi sampah organik dan non-organik dapat dilihat sebagai entitas yang bukan merupakan materi ‘akhir’. Alih-alih melihat berbagai macam jenis sampah merupakan sampah layaknya ‘sampah’ yang tidak akan digunakan kembali, tim KKNT UNRAM Desa Marong berupaya untuk memberikan penyuluhan secara visual mengenai upaya pemanfaatan sampah, baik sampah organik maupun non-organik.

Materi penyuluhan mengenai pembuatan pupuk organik dipaparkan oleh saudara Mintanum sebagai narasumber dari delegasi Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang kemudian memaparkan metode pembuatan melalui praksis langsung untuk membuat pupuk kandang dari kotoran hewan ternak serta pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah organik rumah tangga, seperti sampah sisa makanan.

Agenda milik KKNT UNRAM Tahun 2022 (genap) Delegasi Desa Marong kali ini memiliki sasaran utama massa luas Desa Marong yang memiliki status mata pencaharian petani murni, buruh tani, serta ibu rumah tangga.

Praktek Langsung Pembuatan POC oleh Kelompok KKNT UNRAM di Desa Marong – Lombok Tengah, pada Jumat (8/7)

Lebih lanjut, Mintanum (narasumber dari BPP) menyasar para peserta sosialisasi agar dapat berkontribusi menjadi partisipan praktek langsung dan membagi dua tim untuk pembuatan pupuk. Mintanum memberikan panduan deskriptif atau panduan tertulis yang kemudian diberikan kepada tiap-tiap kelompok sebagai entitas penyokong untuk melaksanakan praktek langsung pembuaatan pupuk. Selanjutnya, beliau memandu tiap-tiap kelompok untuk dapat langsung mempresentasikan hasil pekerjaannya secara bergiliran.

Petani murni dan buruh tani dimungkinkan untuk kemudian dapat mengolah kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran kerbau, kotoran ayam, hingga hewan ternak sedang-besar lainnya agar paling tidak dapat menyelesaikan permasalahan ketersediaan subsidi pupuk agar dapat menjadi pupuk alternatif yang kemudian memilii kelebihan dapat menyuburkan lahan serta memiliki nilai ekonomis, dalam hal ini misalnya dapat menjadi salah satu entitas yang dijadikan pertimbangan materi ekonomi mandiri desa atau ekonomi produksi secara individu.

Lebih-lebih dalam hal untuk memberikan pertimbangan teknis ekonomi produksi, harga rata-rata pupuk organik, baik dari kotoran hewan maupun sampah sisa makanan memiliki kisaran harga dari Rp 15.000/kg-nya. Sedangkan para ibu rumah tangga dimungkinkan untuk dapat melihat dan menggunakan pupuk kandang dan POC sebagai pengganti pupuk kimia yang akan menjadi ‘bahan konsumsi’ tanaman hias.

Agenda dilanjutkan pada sesi penghijauan bersama dengan menanam 4 (Empat) bibit tanaman Mahoni dan 4 bibit tanaman Sentul di halaman belakang Kantor Desa Marong. Pupuk kandang yang sempat dibuat untuk percobaan milik KKNT UNRAM 2022 (genap) Desa Marong kemudian digunakan sebagai mediator 8 (Delapan) bibit tanaman terkait.

Untuk itu, harapan kedepannya kami sangat berharap pemanfaatan kotoran hewan ternak serta limbah rumah tangga – sampah bekas makanan dapat diolah agar dapat membuktikan bahwasannya permasalahan sampah bukanlah permasalahan yang membuat buntu gagasan revolusioner terhadap kualitas Sumber Daya Manusia, melainkan merupakan permasalahan yang dapat memancing kreativitas masyarakat Desa Marong untuk dapat menembus tembok reaksioneritas dan keterbelengguan kebebasan eksperimen berpikir agar dapat memiliki basis infrastruktur masyarakat yang maju. (RNWM)