counter hit make

Kecewa, Kades Gelangsar Ungkap Kasus Stunting Dan Malaria di Desanya Masih Tinggi

Warta Mataram – Kepala Desa Gelangsar Abdul Rahman, S.Pd.I mengungkapkan kasus stunting di Desanya masih tinggi, mencai angka seratus. Disisi lain, ia juga menyinggung kasus malaria semakin tinggi.

“Gelangsar adalah desa yang kasus stuntinggya tinggi di kabupaten Lombok Barat, pada tahun 2021 mencapai 91 kasus hampir seratus”, katanya, Rabu, 10 Agustus 2022

Disisi lain ia merasa kecewa dan mempertanyakan kalau angka tersebut turun begitu cepat, “bukannya kami tidak senang kalau kasus itu menurun, tapi penuruan yang begitu cepat menjadi pertanyaan juga bagai kami”, terangya.

“Awalnya kita kaget juga punya 91 kasus stunting, namun selang beberapa bulan, dilakukanlah penelitian dan kasus tersebut berkurang menjadi 59 kasus, nah ini yang kita pertanyakan alat yang dipakai sehingga turunnya begitu cepat”, katanya

Sementara saat ini pada tahun 2022 dari data Pusekesmas Penimbung Kecamatan Gunungsari tercatat sebanyak 7 orang balita dengan berat badan sangat kurang, 43 kurang, 6 balita dengan resiko lebih, tinggi badan sangat pendek 12 balita dan 43 orang tergolong pendek, 17 balita kurang gizi, serta 17 balita dengan resiko gizi lebih.

Kades Gelangsar mengungkapkan kalau saat ini desanya masih darurat stunting dan malaria. Faktor penyebab terjadinya berbagai kasus kesehatan disebabkan oleh kesadaran masyarakat, faktor lingkungan, dan pola hidup.

“Faktor penyebabnya banyak kasus kesehatan semacam stunting dan malaria di Gelangsar karena kesadaran masyarakat yang  kurang, pola asuh, pola hidup,mck dan  kuranya air bersih,” tuturnya.

“Kadang masyarakat kami jarang masak air kalau diminum dan masih banyak yang BAB di kali dan kebun kebun karena tidak punya MCK,” tambahnya.

Dengan demikian Ia berharap agar seluruh SKPD yang beperan dalam penanganan stunting dan malaria bisa bekerja maksimal di Desa Gelangsar, lebih memperhatikan bukan hanya sosialisasi tetapi penataan dalam bentuk fisik juga kami butuhkan.

“Misalkan kami berharap agar pemerataan dalam  penyediaan air bersih seperti perpipaan karena masih ada warga kami yang belum merasakan air bersih, pemerataan pembangunan MCK, rumah kumuh dan lain lain,” harapnya.