Warta Mataram – Gelaran MotoGP Mandalika 2023 berjalan sukses. Banyak pihak yang mendapatkan manfaat dari acara ini, termasuk pengusaha transportasi, perhotelan, dan UMKM.
Meskipun belum semua pihak merasakan hasil maksimal, hal ini menjadi dorongan untuk memperbaiki pelaksanaan acara di masa mendatang. Salah satunya adalah kawasan Gili Tramena yang hanya mengalami dampak sebesar 5 persen.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, mengungkapkan bahwa sekitar 250 orang berkunjung dan hanya menginap selama sehari di Gili Tramena. Dia menyadari bahwa pasar Gili Tramena berbeda dari kawasan pendukung Mandalika lainnya, dengan wisatawan lebih cenderung datang untuk berlibur daripada menyaksikan acara. Oleh karena itu, pada acara mendatang, Dispar KLU akan meningkatkan promosi.
“Dalam hal ini, ke depan kita harus lebih awal mempromosikan Gili Tramena,” tambahnya.
Menurut Dewi, evaluasi dua kali penyelenggaraan MotoGP Mandalika ini akan dilakukan. Dia berencana untuk berdiskusi dengan Dishub KLU dan Dishub NTB. Menurutnya, promosi tidak bisa terjadi secara instan dan pihaknya akan lebih proaktif.
Mantan Kadis PMPTSPTK ini juga menjelaskan bahwa MotoGP merupakan peluang pasar bagi KLU. Oleh karena itu, langkah-langkah akan diambil untuk memastikan wisatawan menginap lebih lama di Gili Tramena setelah acara berakhir. “Tahun depan, kita harus lebih siap lagi untuk melakukan promosi lebih awal,” tegasnya.
“Kemungkinan besar, kami akan mengambil inisiatif lebih dini,” tambahnya.
Pihaknya juga akan melibatkan asosiasi hotel di Gili Tramena untuk memulai promosi lebih awal. Promosi tidak hanya akan berfokus di Gili Tramena, tetapi juga melibatkan hotel di luar Gili.
“Tujuannya adalah agar semuanya dapat memberikan dampak positif pada acara besar seperti ini,” ujarnya.
“Yang pasti, ini menjadi evaluasi bagi kami untuk mengambil langkah-langkah di masa mendatang,” tambah mantan Kepala Bagian Umum Setda KLU ini.
Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan, menyatakan bahwa tingkat hunian hotel selama gelaran MotoGP Mandalika berada di bawah 50 persen. Dari jumlah tersebut, hanya 5 persen yang merupakan dampak dari acara MotoGP. “Kira-kira 200 kamar,” katanya.
Minimnya dampak ini diduga karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh penyelenggara, termasuk kurangnya keterlibatan pengusaha hotel yang ada. Menurutnya, promosi seharusnya dilakukan jauh sebelum acara berlangsung.