counter hit make

Kasus Subang, Polda Jabar mendadak undang banyak wartawan, mau apa?

Kapolda Jabar, Irjen Suntana

Baru-baru ini, Kapolda Jawa Barat atau Jabar, Irjen Suntana memastikan, pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang. Bahkan, kata dia, pengumuman resminya hanya perkara waktu.

Menariknya, beberapa hari setelah mengatakan hal tersebut, dia mengundang sejumlah wartawan untuk menghadiri acara Polda Jabar yang digelar hari ini, Jumat 24 Desember 2021. Kabarnya, pada kesempatan tersebut, mereka akan menyampaikan informasi seputar ekspos pengungkapan kasus selama 2021 yang ditangani Polda Jabar.

Meski detailnya masih dirahasiakan, namun banyak yang menduga, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menjadi tajuk yang paling diekspos di acara tersebut. Bahkan, sesuatu pernyataan Kapolda Suntana, besar kemungkinan pihaknya mengumumkan pelakunya.

Kapolda Jabar berada di Subang. Foto: Tribun.
Kapolda Jabar berada di Subang. Foto: Tribun.

Tentu saja ini masih teka teki yang membuat banyak pihak penasaran. Sebab, hingga kini, polisi selalu mengatakan ‘sudah tahu pelakunya’ tapi tak juga diumumkan. Harapannya, di kesempatan hari ini, mereka bisa segera mengungkapnya.

Kasus Subang murni pembunuhan berencana

Pakar forensik Kombes Pol dr Hastry Purwanti mengatakan, jika melihat kondisi jenazahnya, dia berkesimpulan, pembunuhnya memang lebih dari satu orang.

“Kalau lihat jenazah (korban), saya sering menghadapi kasus (pembunuhan). Biasanya, pelakunya adalah lebih dari satu dan korbannya melakukan perlawanan,” ujar dr Hastry, dikutip Hops.

Rumah Tuti Amel di Subang. Foto Ist.
Rumah Tuti Amel di Subang. Foto Ist.

Bukan hanya itu, dr Hastry juga memastikan, kasus tersebut merupakan pembunuhan berencana. Setidaknya, kesimpulan tersebut diambil dari bukti-bukti yang telah ditemukan di lokasi kejadian.

“Biasanya kalau pembunuhan berencana dilakukan oleh lebih dari satu orang,” ungkapnya.

dr Sumy Hastry menduga, sebenarnya target operasi pembunuh ibu dan anak di Subang bukan dua orang, melainkan hanya satu. Namun, pembunuh menghabisi korban lainnya untuk menghilangkan jejak.

“Mungkin dari dua jenasah hanya satu yang jadi target, tapi yang satu kenapa ikut meninggal padahal bukan target operasi, mungkin pelaku ingin menghilangkan jejak sehingga sekaligus mengeksekusinya,” kata dr Hastry.

Artikel dari Hops.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *